Judul buku : Dongeng AjaibPenulis : Nina Samidi, Taqarrabie, Tantri Suryokusumo, Fanny Rofalina, Rama Safrai, Vassilisa Agata, Kurnia Yuniarsih, Dandi Ukulele, Ratih Soe, Hikmawan Ali Nova, Arnellis, Irine Helmiani, Mochamad Ariyo Faridh ZidniIlustrasi : Hanif Roihan, Jackson, Herlina Widyastuti, Novel Varius Rizal, Aria Nindita, Gery Adams, David Kristian Thio, Tjhang Tina, Hilman MakhlufPenerbit : NouraTahun : 2017Jumlah Halaman : 115
*****
“Cermin ini memang menunjukkan dirimu
apa adanya. Cermin ini tidak mengabulkan
keinginanmu, tapi cermin ini menunjukkan kamu sudah memiliki apa yang kamu
cari!”
(Dongeng Ajaib,
hal. 55)
Petikan kalimat di atas hanyalah satu diantara sekian banyak
kalimat indah dalam buku “Dongeng Ajaib” yang akhir-akhir ini bolak balik
menemani siang dan malam jelang tidur kami di rumah. Prema, Cah bagus saya sampai hapal semua
ceritanya. Meski begitu, tetap saja tak
bosan dia mengulang membacanya atau meminta saya membacakannya sebagai syarat pengantar tidur.
Sejak pertama kali launching pada gelaran Festival Dongeng
Internasional Indonesia, 4 dan 5
November 2017 lalu, saya sudah penasaran pengen memilikinya, melengkapi koleksi
buku-buku cerita Prema. Baru kesampaiannya
beberapa waktu kemudian, lewat perantara Kak Nia, salah satu penulis cerita di
buku ini. Begitu tiba di tangan,
langsung buka dan jadi sahabat baik.
Cerita-cerita dalam buku ini, hampir semuanya sudah
dipentaskan dalam bentuk dongeng langsung pada gelaran yang sama. Dibawakan dengan sangat menarik dalam tutur
langsung, gerak dan lagu oleh kakak-kakak pendongeng yang mengisi panggung
selama 2 hari tersebut. Prema yang full
mengikuti acara itu jadinya sudah memiliki gambaran isi cerita dalam buku ini,
bahkan sebelum membukanya.
Disinilah serunya.
Buat anak-anak, mengetahui jalannya sebuah cerita sebelum dibacakan itu
adalah prestasi. Ada kebahagiaan dan
kebanggaan yang terpancar di binary mata mereka ketika mereka sudah bisa
menebak ending cerita atau bahkan membuat cerita baru sesuai imajinasinya dengan
tokoh-tokoh dan pendahuluan yang sama dengan bacaannya.
Ajaib. Ya, ruang
imajinasi itu ajaib. Apalagi ketika itu
adalah imajinasi anak-anak.
Mungkin alasan inilah juga yang melatarbelakangi mengapa buku
ini diberi judul “Cerita Ajaib”. Mungkin
juga untuk menghadirkan keajaiban-keajaiban yang indah penuh pesan moral
kebaikan yang disampaikan dengan manis tanpa terkesan menggurui atau
memerintah.
Ada banyak alasan kenapa buku ini sangat layak jadi
koleksi. Ini beberapa diantaranya :
Terdiri dari banyak cerita
Namanya anak-anak, gak bakal betah deh baca cerita yang
panjang-panjang dengan satu tema yang sama.
Nah, Cerita Ajaib adalah kumpulan 13 cerita seru yang masing-masing
punya kisah sendiri. Cerita yang
diangkatpun adalah kejadian-kejadian yang sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari, lingkungan dan menyesuaikan dengan daya imajinasi anak. Beberapa cerita yang diangkat dalam buku ini
antara lain Kupu-kupu Saputangan, Naga Merah dan Penjual Korek Api, Momo
Mencari Tutul, Kancil Jadi Harimau dan lain-lain.
Kisah-kisah fabel, menjadikan hewan sebagai tokoh utama dalam
cerita dengan watak, daya pikir dan tingkah laku seperti manusia mendominasi
cerita yang dihadirkan dalam buku ini.
Buat anak-anak, tentu saja ini menarik.
Membayangkan hewan-hewan yang berinteraksi seperti kita, bisa marah,
ceria, ngambek, suka menolong, galak dan seterusnya sudah menjadi daya tarik
tersendiri buat mereka.
Ilustrasi Menarik dan Penuh Warna
“Ibu, lihat deh, Raka
nonton film. Kayak lagi di bioskop ya,” Kata Prema menunjuk salah satu
gambar dalam kisah Raka di Kampung Liliput
“Hahaha… ini pasti
karena larinya terlalu kencang ya bu, makanya Lula sampai mangap gitu,” lain waktu Prema komen melihat
gambar Lula dalam kisah Sepatu Ajaib.
Iya. Cerita Ajaib
memang dilengkapi dengan gambar-gambar ilustrasi yang keren. Penuh warna dan pastinya merangsang imajinasi
anak. Prema saja akan berhenti membaca
lebih lama di lembar-lembar bergambar.
Setelah membaca ceritanya, dia akan mengamati gambarnya lalu membahas
kesesuaian dengan cerita. Kadang-kadang
malah membuat cerita baru dan terbahak sendiri.
Membaca kisah-kisah dalam buku ini menjadi sangat menyenangkan.
Pesan Moral yang Kuat
Membaca cerita anak tentunya bukan sekedar hiburan atau
cerita pengantar tidur. Menitipkan pesan
kebaikan dan penuh manfaat adalah bagian terbaik setelah membaca. Contoh sikap rendah hati, menerima diri apa
adanya, persahabatan, tolong menolong, saling menghargai, menjaga
lingkungan,pengorbanan adalah nilai dasar yang paling bisa dipetik saat
membacakan cerita untuk anak.
Cerita Ajaib hadir dengan pesan-pesan moral itu.
“…. Selalu ada alasan
mengapa makhluk yang berbeda ditempatkan-Nya di satu tempat.”
(Dongeng Ajaib, hal 27)
“….menjadi terkenal
hanya kebahagiaan sesaat.”
(Dongeng Ajaib, hal 47)
Saya menikmati membaca kisah-kisah ini. Setiap kali membaca sebuah cerita, selalu ada
kesempatan menyelipkan nasehat kepada Prema.
Tak jarang Prema malah menyimpulkan sendiri apa pesan moral yang dapat
dipetik dari cerita yang baru saja dibacakan.
Di lain waktu, kami membaca bersama. Setelahnya buku ditutup lalu Prema akan
menceritakan kembali kisah yang baru dibaca dengan bahasanya sendiri. Lengkap dengan pesan moralnya.
“Ibu, ini rajanya
serakah ya. Dia tidak menghargai
makanan. Kasian khan makanan yang sudah
dimasak trus dibuang-buang begitu. Prema
gak mau seperti Raja Jo. Prema mau makan
apa saja yang Ibu masak, gak mau pilih-pilih makanan. Nanti Ibu masak yang enak yaaaa,” Kata
Prema usai membaca kisah Raja Jo dalam Makanan Terenak Sedunia.
Wew tetap ya, ada pesan sponsornya. Ibu diminta masak yang
enak. Ya ya, artinya Ibu harus lebih
semangat berkreasi di dapur supaya bisa menghidangkan makanan enak hahaha.
Nah, Ayah Bunda tunggu apalagi. Butuh bahan bacaan baru buat si kecil. Cerita Ajaib bisa jadi pilihan yang
tepat. Dapatkan segera di toko-toko buku
terdekat ya. Jangan lupa ajak anak
bercerita setiap hari. Karena setiap
anak kaya imajinasi. Setiap anak adalah
keajaiban.
Ayo dongeng ayo cerita
Kisah dulu atau baru
Ayo dongeng ayo cerita
Hikayat seru lucu dan haru
Ayo dongeng Ayo cerita
Ayo dongeng Ayo cerita
Aku Kamu Kita
(Soundtrack Ayo Dongeng)
Selamat membaca
Salam
Arni
Premaaaa, pintar kamu Nak.
ReplyDeleteBiar Ibu makin rajin di dapur ya, masak ini itu, uhuuuiii.
Jadi pengen baca bukunya juga Kak. Tp ini Faraz masih belum betahan klo diajak baca, masih suka lompat2 minta baca cerita yg ada, hihihih
mau duduk di samping ah biar di dongengin sama mbak arni hahaha
ReplyDeleteDuh jadi pengen beli buat anak-anak, saya suka kehabisan ide cerita, sementara tiap malam ditagih suruh ngedongeng, hiks
ReplyDeleteAku suka buku yang ilustrasinya gede2 jelas gtu. Lumayan jg ya isinya 13 dongeng ntr dua minggu sekali cerita pengantar bobonya ganti hehe TFS
ReplyDeletebagus ya Mbak. jadi pingin nyari juga bukunya
ReplyDelete