Orang bilang
hujan itu romantis. Orang bilang hujan itu indah. Orang bilang aroma petricor
begitu menggoda. Tapi tidak dengan Kay. Dia benci hujan. Dia marah pada hujan.
Buat Kay hujan adalah penghancur semua mimpinya.
Saat berumur
8 tahun, Kay begitu menginginkan sepatu pink seperti milik Andara. Dia ingin memakainya ke pesta ulang tahun
Tania yang akan diadakan di kebun belakang rumahnya. Pesta di ruang terbuka
yang pastinya akan ditata manis sekali. Meski anak orang kaya, Tania memang
bergaul dengan semua temannya, tak peduli latar belakang mereka. Maka, saat berulang tahun semua teman sekelas
diundangnya.
Kay pernah melihat sepatu cantik Andara. Dengan hiasan pita mungil diujungnya. Kay langsung jatuh cinta. Saat pulang, Kay terus merajuk pada Ayah berharap dibelikan sepatu yang sama.