Penjor di halaman rumah sudah berdiri tegak. Sebagai simbol gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan. Penjor Galungan bersifat religius, dengan segala kelengkapannya yang masing-masing memiliki makna filosofis. Berbeda dengan janur melengkung hiasan untuk acara pernikahan, peresmian sesuatu dan lain-lain.
Memasang Penjor bertujuan untuk mewujudkan rasa bakti dan sebagai ungkapan terima kasih kita atas kemakmuran yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan). Bambu yang melengkung adalah gambaran dari gunung tertinggi sebagai tempat yang suci, hiasan Penjor yang terdiri dari kelapa, pisang, tebu, jajan, dan kain adalah wakil dari semua tumbuh-tumbuhan dan benda sandang pangan, yang dikaruniai oleh Hyang Widhi Wasa (Tuhan).