Minggu kemarin media sosial diramaikan dengan video seorang
bapak yang bunuh diri secara live. Jujur
saja saya tidak berani menonton siaran live itu. Cukup membaca dari media massa dan cerita teman-teman. Meski tak menonton videonya, tapi tetap saja
saya susah menghindar ketika beberapa kontak ternyata justru membagikannya di
medsos lantas melintas di timeline saya, sehingga saya sempat menyimak sekilas
beberapa komen (dan foto) saat kejadian itu.
Kenapa saya kemudian tergelitik menulis ini, jujur saja saya
sedih melihat bagaimana cara (kita) menanggapi kejadian ini. Saya sedih mengetahui bahwa saat sedang live
bunuh diri, ternyata banyak yang nyinyir, mengata-ngatai, menyalahkan bahkan mentertawakan bapak itu. Pun tak sedikit yang ternyata (seperti)
menikmati tontonan itu layaknya film. Ya
ampuuun ada apa dengan kita? Kemana nurani kita?