“Mas, maaf, asap
rokoknya mengganggu. Bisa tolong
dimatikan?” pinta saya pada seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari
tempat kami sore itu. Kami sama-sama
sedang di stasiun kereta Universitas Indonesia (UI), menunggu kereta arah
Bogor.
Mas-mas yang dari penampilannya saya taksir sebagai
mahasiswa itu menoleh. Ekspresinya
langsung tak nyaman. Dengan jutek di
menjawab, “Lha saya merokok di sini
kenapa situ yang rempong. Ini khan tempat umum. Kalau gak mau kena asapnya ya jangan
dekat-dekatlah!”