Yang Baru di Tahun Baru

Halo 2018

Nambah angka dalam penanggalan kalender artinya siap-siap juga dengan pertambahan angka dalam usia, berkurangnya jatah hidup dan tantangan yang lebih besar di masa depan.  

Berselancar di dinding media sosial, saya membaca banya refleksi akhir tahun disertai resolusi tahun baru.  Luar biasa, saya salut melihat pencapaian kawan-kawan, saya takjub melihat semangat dan perjuangan setiap orang.  Semua menjadi contoh buat saya agar menjadi pribadi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.  Di sisi lain, saya agak sedih melihat masih banyaknya perpecahan atas nama perbedaan sudut pandang, pilihan politik, keyakinan dan lain-lain.  Semoga tahun-tahun ke depan, perpecahan ini dapat berkurang.  Damai damai damai Indonesia.

Nama Domain Baru Rasa Lama

Ngomong-ngomong soal yang baru, bukan hanya tahun saja yang berganti.  Kalau teman-teman ngeh, saat ini kalian sedang membaca tulisan saya dengan alamat baru di www.ceritaarni.com

Bukan.  Saya bukan nambah blog lagi.  Belum sanggup saya beternak blog banyak-banyak.  Sudah punya itsmearni.wordpress.com yang merupakan pindahaan dari Multiply, rumah maya pertama saya, kemudian www.ngiringmelali.com yang berniche  Traveling dan Kuliner, lalu sebelumnya emakcihuy.com yang isinya gado-gado ini.

Yes, yang sedang teman-teman baca sekarang adalah blog baru rasa lama.  Pergantian nama domain dari emakcihuy(dot)com menjadi ceritaarni(dot)com.

Begini ceritanya

Sebentar.  Saya narik nafas panjang dulu.  Masih sedih soalnya. Hiks.

Akhir tahun kemarin, tepatnya tanggal 24 pagi, saat akan mempublikasikan sebuah artikel, saya mendapat kejutan tak bisa diaksesnya blog ini.  Huwaaa…. Saya sedang  dikejar deadline.  Artikel harus dipublish secepatnya.  Bukan hanya soal tenggat waktu, tapi juga karena saya akan sangat rempong sekian hari ke depan sehingga kemungkinan tak akan sempat ngeblog.  Aduh! Saya panik!

Ya, saya memang teledor.  Sebuah kesalahan teknis (dan fatal) di penghujung tahun.  Konsultasi sana sini, saya mendapat beberapa masukan dan alternatif.  Lagi-lagi saya bimbang.  Meneruskan emakcihuy(dot)com, namun kemungkinan baru bisa aktif kembali dalam waktu paling cepat 1 x 24 jam, mengembalikannya ke emakcihu(dot)blogspot(dot)com dengan catatan, saat emak cihuy.com bisa diakses akan langsung terhubung kembali kesana atau mengganti nama domain sehingga bisa langsung diakses, tentunya dengan resiko semua DA PA dan ranking-ranking (an) blog itu mulai dari nol.

Huft. Tarik  nafas lagi deh.  Dengan banyak pertimbangan, akhirnya saya memutuskan mengganti nama domain.  Tak apalah mulai dari nol.  Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi dalam menulis.  Semoga ceritaarni bisa benar-benar bercerita dan berbagi yang baik, positif dan bermanfaat.  Bukan sekedar curhat alay ala emak-emak narsis #selfreminder

PR selanjutnya adalah merapikan link-link dalam artikel di blog ini.  Karena beberapa artikel memang memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga sebagian link tak dapat diakses.  Fyuuh… beresin satu persatu deh.  Mudah-mudahan semangatnya masih berkibar buat ngurus printilan ini.

Melalui tulisan ini juga saya sampaikan pemohonan maaf  kepada teman-teman semua yang mungkin dalam blog kalian ada link menuju emakcihuy(dot)com.  Mungkin akan agak merepotkan jadinya, karena kalian harus memperbaiki/mengedit beberapa link agar tak menjadi broken link yang menyebabkan value blog kalian berkurang.  Maafkan saya.  Sekiranya berkenan, boleh diedit menjadi ceritaarni(dot)com atau silakan dihapus sekalian.  Sekali lagi, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. 

Tahun Baru, Foto Keluarga Baru

Yeaaay setelah tadi curhat yang (agak) sedih, saya juga punya dong cerita bahagia di awal tahun.  Jadi ceritanya, akhir tahun ini kami diberi rejeki yang cukup sehingga bisa liburan (sekaligus) mudik ke kampung halaman saya, tanah kelahiran, Kendari.  Dalam diri saya memang mengalir darah Bali sih, tapi saya lahir dan besar di Kendari.  Saya menghabiskan masa kecil hingga remaja di Kendari. Bahkan kedua orang tua saya sampai sekarang menetap di Kendari.  Jadi ya, kalau ada yang tanya kampung saya dimana, dengan yakin saya menjawab : KENDARI.

 

Bonusnya lagi, 2 hari menjelang keberangkatan, tiba-tiba kami mendapat kejutan dari Bali, bahwa Nini (mertua saya) ingin liburan ke Bogor.  Kangen anak cucu katanya *mantunya jugaaaaa*.  Nah daripada jadi tertunda lama ketemuannya karena kami sudah terlanjur membeli tiket pesawat ke Kendari, jadi kedatangan Nini ke  Bogor dipercepat.  Sehari sebelum kami berangkat ke Kendari Nini datang dari Bali, lalu keesokan harinya diboyong sekalian deh ke Kendari.

Yang paling bikin bahagia adalah kami berhasil memberikan kejutan buat Ibu saya.  Setelah "drama kebohongan" yang mengatakan kami gak bisa pulang liburan kali ini, nyatanya kami tiba-tiba datang, tanggal 27 Desember 2017, pukul 7 pagi, mengambil penerbangan dini hari, di pukul 3.  Tepat di hari ulang tahun Ibu ke 59.  Pagi yang penuh haru.  Saat tangis pecah, sembari berpelukan.

Yeaaay….

Jangan ditanya betapa bahagianya saya.  Melewatkan tutup tahun, menyambut tahun baru bersama doa dan tawa bahagia dalam pelukan orang-orang tercinta, di kampung halaman.   Sungguhlah sebuah bahagia yang tak bisa dinilai dengan angka-angka pada harga tiket pesawat yang melambung.  Bahagia yang tak bisa diukur dengan luasnya daratan atau lautan.  Bahagia ini tak terkira.

Bangun pagi di rumah masa kecil.  Mengenang semua kisah manis.  Bercengkerama di teras rumah.  Memeluk Bapak Ibu kapan saja.  Bercerita apa saja.  Ah rasanya tak cukup kata untuk menceritakan.  Pokoknya saya bahagia.

Keluarga kecil kami.  Mertua saya. Bapak dan Ibu.  Keluarga kecil adik saya

 

Bapak Ibu dan ketiga cucunya

Biar lengkap, rasanya layak banget momen seperti ini diabadikan.  Sebelum kembali bertolak ke Bogor, kami menyempatkan meluangkan waktu ke studio foto.  Saya ingat, terakhir kali buat foto keluarga seperti ini sekitar 2 tahun lalu, momen yang sama di tahun baru.  Waktu itu keponakan saya, Galih, belum lahir.  Masih anteng di perut ibunya yang memang sedang hamil.  Jadi ya, mumpung sekarang Galih udah agak gedean, Bapak, Ibu dan Nini juga masih segar dan sehat, mari menabung kenangan.

Karena sebuah foto,  bisa menceritakan banyak hal.  Semoga kelak, kisah-kisah yang terukir dari setiap foto menjadi kenangan manis untuk masa depan.

Tahun Baru Semangat Baru 

Tahun 2017 kemarin, banyak peristiwa berharga yang saya alami.  Tanggung jawab baru, kewajiban baru, bertemu banyak kawan dan komunitas baru, bahkan bertandang ke tempat-tempat baru.  Semua memberi kesan mendalam dan penuh pelajaran.  Menyadarkan saya untuk selalu belajar dan belajar.  Untuk menjadi pribadi yang baik, karena sekolah sesungguhnya adalah Sekolah Kehidupan.

Melangitkan banyak doa dan harapan. Semoga saya bisa menjadi pribadi yang naik kelas.  Hidup ini khan soal pilihan.  Setiap pilihan yang kita ambil menentukan kualitas diri.  Mudah-mudahan pilihan kita tepat. Kalaupun belum bisa bermanfaat, minimal jangan sampai merugikan atau mengganggu kenyamanan orang lain.

Ya, setiap kita adalah pembelajar.  Setiap orang adalah guru.  Dan selalu ada titik dimana kita saling menginspirasi dan terinsipirasi satu sama lain.  Buku-buku bacaan, gaya hidup, fenomena alam, tontonan, obrolan, apapu itu, semua bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.

Lagi-lagi.  Pilihan ada pada diri kita.  Memilih menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan ‘cerita Arni’ semoga menjadikan saya untuk lebih berhati-hati menjaga pikir, kata dan sikap.  Karena sesungguhnya menulis adalah menyimpan kenangan dan mengingatkan diri sendiri.

Salam Damai di Tahun baru

Arni