Sejak kehadiran Prema 8 tahun lalu, saya jadi banyak belajar
dan terus mencari referensi tentang tumbuh kembang anak. Memiliki buah hati
memang menjadi sebuah anugerah sekaligus
tanggung jawab besar sebagai orang tua. Memperhatikan
tumbuh kembangnya setiap hari menjadi kebahagiaan tersendiri. Namun ada kalanya kebahagiaan ini sedikit terganggu
kala dia demam, bahkan tak jarang menyebabkan kepanikan.
Berkali-kali terserang demam, terutama di masa balita dulu
membuat saya mengerti bahwa tidak semua jenis demam yang menimpa anak harus
diobati. Pada dasarnya demam adalah
mekanisme alami tubuh melawan infeksi.
Weits… jangan kaget dulu mendengar kata infeksi, itu hanyalah istilah
yang menjadi petunjuk bahwa sedang terjadi sesuatu dalam tubuh, baik itu
serangan virus, bakteri, kuman atau infeksi lainnya dan sistem kekebalan tubuh
anak sedang melakukan tugasnya untuk melawan infeksi itu. Dalam kondisi ini, otak memberi perintah
untuk meningkatkan suhu tubuh guna mengarahkan sel-sel darah putih untuk
melawan gangguan yang datang.
Kondisi demam memang seringkali menimbulkan rasa tak nyaman,
apalagi jika panasnya tinggi bahkan seringkali membuat anak dehidrasi. Kalau sudah begini, biasanya Prema saya geber dengan minum air putih yang
banyak. Tak harus sekaligus tapi rutin
minimal per 30 menit agar tak sampai mengalami dehidrasi. Biasanya saya bantu juga dengan air kelapa.
Ciri-ciri Demam Pada Anak
Secara medis, suhu tubuh anak mencapai 37,5 derajat Celsius
biasanya sudah dianggap demam. Suhu
tubuh yang semakin meningkat ini secara alami akan menyebabkan bakteri atau
virus sulit bertahan dan akan mati dengan sendirinya. Meski begitu, sebagai orang tua memang tetap
harus waspada.
Beberapa penyebab demam antara lain roseola, flu, rotavirus,
infeksi telinga, infeksi saluran penafasan atas
(ISPA), radang amandel dll.
Sedangkan kalau dilihat dari kuman penyebabnya, bisa jaadi anak demam
karena hal-hal berikut :
Virus
Sebagian besar demam pada anak disebabkan oleh virus.
Infeksi virus ini umumnya ditandai dengan demam yang berlanjut pada batuk,
pilek, diare dan beberapa gejala klinis lainnya. Karena disebabkan oleh virus, dengan sistem
imunitas tubuh yang baik umumnya akan sembuh sendiri. Tak perlu minum obat, kecuali karena indikasi
medis tertentu
Bakteri
Dibandingkan virus, demam yang disebabkan oleh bakteri lebih
jarang ditemui. Beberapa penyakit yang disebabkan
oleh bakteri antara lain pneumonia, infeksi ginjal, meningitis dan infeksi
saluran kemih. Bila indikasi medis
menunjukkan gejala ke arah penyakit-penyakit
tersebut, maka diperlukan penanganan yang cepat, tepat dan intens.
Selain virus dan bakteri, ada juga demam tinggi yang
disebabkan oleh faktor lain, namun ini sangat jarang terjadi.
Jangan Panik, Lakukan 8 Hal Ini Untuk Mengatasi Demam
Namanya orang tua,
apalagi pasangan muda yang belum berpengalaman, anak demam tentu saja bikin
was-was. Saya juga dulu begitu, setiap
Prema demam bisa dipastikan saya langsung panik dan bingung. Lama kelamaan saya mulai mengamati
gejala-gejala medis yang menyertai demamnya, hingga saya menjadi sedikit lebih
tenang. Untuk urusan obat, sebisa
mungkin saya menerapkan RUM (Rational Use
of Medicine) pada Prema. Saya
beruntung, dikelilingi banyak kawan dokter yang juga menerapkan RUM. Jadi, tak sedikit-sedikit langsung minum
obat. Jadi, ini dia yang saya lakukan
kala Prema mulai demam :
Cek Suhu Tubuh Anak Secara Teratur
Punya anak, wajib sedia thermometer deh di rumah. Memeriksa suhu tubuh gak bisa pakai kira-kira
sekedar dengan telapak tangan. Kita
harus mengenali tubuh anak, sampai pada suhu berapa kekuatan imunitasnya
bertahan, sampai suhu berapa anak masih tetap riang dan nyaman. Dengan begitu, kita bisa jadi lebih waspada
menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi
Jaga Anak Dari Dehidrasi
Saat demam, suhu tubuh anak meningkat, anak jadi kurang
nyaman dan malas minum. Padahal minum
adalah salah satu cara untuk menormalkan kembali suhu tubuhnya dan menjaga agar
tak dehidrasi. Selama ini, Prema cukup
kooperatif dengan urusan minum saat demam.
Karena semangat ingin sembuh, jadi dia juga rajin mengkonsumsi air
putih. Meski begitu, sebagai orang tua
kita juga wajib mengontrol dan meastikan anak minum air dalam jumlah yang
cukup. Bila anak yang demam masih ASI,
rehidrasi tetap bisa dilakukan dengan memberi banyak ASI. Selain membantu menetralkan suhu tubuh,
pemberian ASI dan pelukan ibu memberi rasa nyaman juga pada anak.
Berikan Pakaian yang Nyaman
Jaman dulu, saya ingat sekali setiap saya demam, Ibu saya
langsung memakaikan pakaian yang tertutup rapat dari atas sampai bawah, bahkan
dilengkapi kaus kaki lalu masih ditambah dengan selimut tebal. Katanya agar cepat berkeringat. Salah? Err…
gak juga sih. Hanya saja mungkin kurang
tepat. Pemakaian pakaian tebal dan tertutup rapat justru menghambat sirkulasi udara dalam tubuh.
Belakangan saya membaca dan berkonsultasi dengan dokter anak, rupanya tak perlu
sampai seekstrim itu. Cukup berikan
pakaian yang nyaman dan longgar. Dengan
begitu anak juga akan merasa nyaman. Dalam kondisi tertentu misalnya saat anak
merasa gigil kedinginan, bolehlah diberi selimut.
Bersihkan Badannya secara Teratur
“Anak demam gak boleh
mandi!” Begitu kata orang tua dulu
Padahal saat demam, tubuh rasanya tak nyaman. Lepek dan lengket. Agar anak merasa nyaman,
boleh kok dimandikan atau sekedar di lap basah dengan air hangat seluruh
tubuhnya. Kita tentu lebih mengenal anak
masing-masing. Saya bahkan seringkali
memandikan Prema dari ujung kepala, dengan air hangat. Setelah itu saya biarkan dia berendam dalam
air hangat sembari menyiram-nyramkan air dari kepalanya. Terapi air, begitu cara ini dikenal. Dan berdasarkan pengalaman, cara ini cukup
efektif membuat demamnya berkurang.
Karena suhu tubuh lebih cepat normal, menyesuaikan dengan suhu air dan
lingkungan. Selain itu Prema juga
terlihat menikmati “bermain” air seperti ini.
Secara psikologis, saat hatinya bahagia, imun tubuh bekerja lebih baik
melawan kuman penyebab demam. Ditambah
lagi hadirnya rasanyaman karena tubuh menjadi lebih wangi dan bersih.
Berikan Makanan Bergizi
Anak demam biasanya susah makan, mulut terasa pahit. Meski begitu, usahakan tetap memberi asupan
makanan yang bergizi. Sup ayam cukup
efektif untuk ini. Sajikan sup
hangat-hangat dengan aneka sayuran segar berwarna warni. Kalau Prema, si pecinta brokoli garis keras,
tak lupa saya tambahkan potongan brokoli dalam sayurannya. Wah lahap deh.
Kompres Dengan Air Hangat
Bila anak cukup tenang dan bersedia istirahat/berbaring,
kompres dengan air hangat bisa membantu menurunkan panasnya. Akan lebih efektif bila kompres dilakukan
pada ketiak, leher atau daerah lipatan-lipatan.
Pelukan hangat dan Kasih Sayang
Perhatian, curahan kasih sayang dan kesabaran merawat anak
yang sakit adalah obat paling mujarab.
Ketika orang tua tenang dan memberi perhatian, anak akan lebih nyaman
dan tidak rewel. Namanya anak sakit,
pastinya dia merasa kurang nyaman ya.
Apalagi jika masih balita, bakalan minta gendong terus menerus deh. Mau gak mau, orang tua memang harus sabar.
Jangan biarkan Anak beraktivitas fisik yang berat
Selain sebagai penanda adanya “serangan” virus/bakteri atau
benda asing lainnya, panas demam juga menjadi isyarat bahwa tubuh perlu
istirahat yang cukup. Dengan begitu
sistem imunitas tubuhnya dapat bekerja lebih maksimal sehingga kondisi anak
lekas pulih.
Berikan Obat Penurun Panas
Berdasarkan pengalaman pribadi dari mengamati pola demam
Prema, biasanya pemberian obat sebisa mungkin saya hindari. Saya biarkan imunitas tubuhnya bekerja
terlebih dahulu menghadapi serangan kuman.
Sembari mengamatai gejala lanjutan panas demam ini, ada batuk pilek atau
tidak. Bila batuk pilek, saya akan jauh
lebih tenang karena 90 % penyebabnya virus, yang artinya akan sembuh sendiri,
tak perlu obat apalagi antibiotic.
Namun, ada kalanya saya juga memberi obat panas bila panasnya mencapai
suhu tinggi, patokan saya sih 39 dercel, Prema mulai tak nyaman istirahat,
mengigau atau gejala-gejala lainnya.
Acuan suhu tubuh untuk pemberian obat panas setiap anak
berbeda-beda dan pastinya tiap orang tua hafal daya tahan tubuh anak
masing-masing. Silakan konsultasi dengan
dokter langganan termasuk dalam hal
mengkonsumsi obat agar takarannya sesuai dengan umur anak.
Pun demikian dalam kondisi tertentu seperti mual, muntah,
kejang, ruam dan gejala medis yang mengarah ke situasi emergency lainnya, secepatnya ajak anak ke dokter agar langsung mendapat
penanganan yang tepat.
Well, itu dia 8 langkah yang biasanya saya terapkan kalaanak
demam. Intinya jangan panik. Semakin kita panik, semakin tak bisa berpikir
jernih dan rasional. Secara psikologis
ini juga akan berpengaruh pada kondisi anak kita. Tapi jangan juga terlalu tenang atau
cuek. Tetap perhatikan gejala-gejala
medis yang menyertai demam agar kita bisa mengambil keputusan dan langkah yang tepat.
Selamat menikmati masa-masa menyenangkan mempunya buah hati J
Salam
Arni
Tulisan ini merupakan bagian dari #KEBloggingCollab dari Grup Butet
Manurung sebagai respon terhadap post trigger dari kelompok Khofifah
Indar Parawansa tulisan Mak Harie Khairiah Emak Blogger dari Aceh di Blog KEB. Mak Harie sehari-hari menulis di blog http://www.khairiah.com/.
0 comments:
Post a Comment