Friday, October 22, 2021

, , ,

Bermain Kata Dalam Fiksi Mini

 


Sepanjang  September kemarin beranda FB saya dipenuhi banyak fiksi mini 50 kata dalam beragam tema. Digagas oleh salah satu teman FB saya, mbak Dhani Pratiknyo, yang melempar 30 tema berbeda setiap harinya. Dan wow, saya terkagum-kagum membaca karya teman-teman yang ikut challenge tersebut. Idenya keren-keren, meski sederhana tapi seringkali menyimpan plot twist yang bikin tercengang. Penuh kejutan.

Tema-tema seperti hujan, kopi, senja, kenangan, maple, ngidam, tangguh dll diramu begitu manis menjadi sebuah kisah indah.  Ada yang terasa hangat di hati, ada juga yang pilu, penuh semangat, optimis dan sebagainya. Di bulan Oktober ini temanya tentang beragam kuliner. Setiap hari baca cerita yang sungguh bikin ngiler dengan bumbu kehangatan keluarga, persahabatan, cinta dan seterusnya. Ah, sungguh ya banyak cerita di sekitar kita yang bisa menjadi inspirasi.

Saya kemudian iseng mencoba membuat fiksi mini juga. Alih-alih 50 kata, terbiasa menulis dalam nafas panjang terasa sulit sekali membuat kisah singkat. Wah, ini benar-benar tantangan baru buat saya. Lalu saya juga mengambil tema sendiri, tak sempat ikutan tema mbak Dhani dan teman-teman yang sudah berlangsung lama dan hampir tiba di pekan terakhir. Sementara saya, belum menulis sama sekali. Terinspirasi dari tanaman-tanaman di rumah dan sekitar, saya jadinya menulis beberapa cerita dengan nama tanaman sebagai inspirasinya.

Biar tetap tercatat rapi, saya kumpulkan beberapa diantaranya dalam satu artikel ini. Kalau rajin, yang lainnya bakal saya post juga di artikel lainnya. Saat ini 5 aja dulu, biar gak kepanjangan. Selamat menikmati!

******

Kumis Kucing

“Tangan kamu kenapa, kok bisa berdarah gitu?”

“Dicakar kucing!” Adelia merengut

“Lho kok bisa?” Tanya Amel penasaran

“Tadi aku mau nyabut kumisnya. Kemarin aku dengar Tante Hera ngobrol, katanya kumis kucing untuk obat darah tinggi. Direbus, trus airnya diminum.  Mau aku berikan ke mama, biar gak marah-marah terus. Katanya kalau sering marah-marah khan darah tinggi. Minum air rebusan kumis kucing mungkin bisa bikin mama jadi lebih lembut.”



******

Lidah Buaya

Sudah beberapa hari ini Andara bingung. Pusing tujuh keliling. Andara ingin membantu mengatasi masalah suaminya tapi dia tak punya cukup nyali.

“Dre, temenin aku ke tempat Pak Somat dong,” pinta Andara

“Mau ngapain, serem ah. Takut aku. Dia khan pelihara banyak buaya. Ngeriiii!”Drenia bergidik

“Justru itu, aku butuh lidah buayanya. Mau ku pakai buat mas Irwan. Udah sebulan ini dia ngeluh rambutnya rontok. Kasihan kalau sampai botak,”



*****

Kenanga

Ada yang perih di sudut hati Gilang setiap melihat pohon kenanga di depan rumah tetangga itu. Serasa ingin menebangnya saja.

Dua tahun lalu, hubungannya dengan Kenanga kandas. Padahal gadis manis itu pernah bilang, ingin mengukir banyak kenangan bersama, sampai hari tua. Mereka bahkan sudah punya banyak rencana merakit masa depan.

Apa daya, Kenanga tinggal kenangan. Kenanga memutuskan menjauh darinya saat tahu Gilang kembali memakai narkoba.



******

Lidah Mertua (1)

Ayda sedih sekali. Sebagai warga baru di perumahan ini dia ingin mentaati peraturan. Tapi surat edaran yang dibagikan oleh pengurus lingkungan tadi pagi sungguh membuatnya bingung.

“Kenapa sih sayang. Dari tadi Mas perhatiin, kamu kayak orang bingung gitu. Sini, cerita sama Mas,”

“Ini, Mas, aku bingung karena aku khan gak punya mertua…,”

“Lha terus kenapa. Memang sejak sebelum nikah kamu khan udah tahu aku yatim piatu,” Raihan memotong kalimat Ayda.

“Masalahnya edaran yang nomor 5 ini, Mas. Kita gak bisa ngikutin. Lagian kalaupun aku punya mertua, gak bakalan tega aku. Jahat sekali ini!” Sahut Ayda. Wajahnya bingung dan takut.

Raihan mengambil surat edaran itu. Di dalamnya ada peraturan keamanan, ketertiban, kebersihan dan keindahan Perumahan Kencana Wangi. Pada point 5 tertulis :

Demi keseragaman, kesehatan dan keindahan lingkungan, disarankan agar seluruh warga menanam lidah mertua di halaman masing-masing sebagai sarana pembersih dan penetral udara



*****

Lidah Mertua (2)

Rania kesal. Gara-gara lidah mertua yang tajam, hubungannya dengan Teh Arie, tetangga sebelah rumah, jadi runyam.

“Aku gak mau tahu, kembalikan lidah mertuaku seperti semua!” teriak Teh Arie tadi, membuat Rania mengkeret takut melihat kemarahannya.

Ah… sungguh Rania menyesal. Tak sengaja menyenggol pot putih cantik di teras itu hingga jatuh ke got. Lidah mertua di dalamnya patah jadi tiga.



*****

Teman-teman suka cerita yang mana? Atau ada request/ide cerita tentang apa yang bertema tanaman? Kasi tahu di kolom komentar ya. Terimakasih sudah mampir.

 

Salam

Arni

 

 

30 comments:

  1. Sangat pandai dalam merangkai kata kata ya kak,.... tapi aku belum nampak tanaman janda bolong ni , heheheh coba buatin kak ceritanya :)

    ReplyDelete
  2. Seru memang bikin fiksi mini itu, ya. Pendek dan biasanya plot twist.

    ReplyDelete
  3. Baca cerita Kumis Kucing, langsung ada backsoundnya tuh di kepalaku mba, "Tewewewwwww. Wakwawwwwww" Hahahahaha.

    Baca Kenanga, mula-mula kita akan simpati pada Gilang dan membenci Kenanga. Eeeh, endingnya, "Ya iyalaaaah, siapa yang mau punya pacar pengguna narkoba?" Hehehe.

    Waah, ternyata asik juga ya bikin fiksi mini. Boleh dicoba ini mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lidah buaya nya itu loh bikin gimana gitu wkwkwkw

      Delete
  4. Wow, kok ceritanya keren-keren ya.
    Aku pengen coba tapi blm yakin, heuheu. Soalnya aku tipikal nulis yang setupnya panjang, jadi agak gimana gitu kalo disuruh nulis pendek.

    Tapi sepertinya musti dicoba lagi dari sekarang, buat latihan nulis2 caption socmed, hehehe

    ReplyDelete
  5. Harus ada plot twist ya mbak, lucu nih yg kumis kucing. Tapi aku baru tau tanaman lidah mertua, tau tanamannya tapi nggak tau namanya. Coba bikin fiksi cocor bebek hihihi

    ReplyDelete
  6. Bener, Mbak. Terbiasa nulis panjang. Begitu diminta singkat, malah kebingungan. Gak tahu mesti nulis dari mana.

    ReplyDelete
  7. Penuh plot twist ya, kak! Lebih seru mungkin kalau nggak ada gambar nya supaya bisa berimajinasi sebelum scroll gambar, hehe

    ReplyDelete
  8. Asik juga ya kalau dipraktekkan. Jadi banyak menambah kemampuan menulis sekaligus perbendaharaan kata.
    Diriku penting juga belajar untuk bikin caption di sosmed hehe

    ReplyDelete
  9. Bikin fiksi mini tantangannya emang lumayan. Pertama, ending kudu plot twist. Kedua, jumlah kata dibatasi.

    Tapi seruuu. Jadi pengen bikin juga.

    ReplyDelete
  10. Ceritanya gokil banget, Kak. Astaga kumis kucing yang benar-benar diambil dari kucing. Lidah buaya yang ingin mengambil lidahnya buaya. Pun lidah mertua yang bikin ambigu. Hahahaha

    Menghibur banget kak.

    ReplyDelete
  11. Hihi seruu mbaa aku jadi pengin ikutan coba juga bikin fiksi mini. Btw yang lidah mertua itu aku sukaa mbaa wkwkwk

    ReplyDelete
  12. Kereen,Mbak, bisa nulis cerita dengan 50 kata. Rasanya sulit kalau sudah terbiasa nulis panjang ya...

    ReplyDelete
  13. saya dulu juga suka ikut fiksi mini tapi di twitter mba, zaman2 kuliah dulu deh, bukannya ngerjain tugas malah bikin fiksi mini hihi

    ReplyDelete
  14. Yang pas fiksi lidah buaya lucu. jadinya ambigu, padahal serem yang dimaksud si buaya bukan seperti yang dibayangkan haha.

    ReplyDelete
  15. Woaahh asik banget baca nya, memang menarik yaa menulis fiksi kayak gini. Singkat tapi bisa juga bikin ngakak, daripada baca yang berat-beratkan ya.

    ReplyDelete
  16. kumis kucing kak. Kok bisa gitu ya. Polos banget yak. hihihi
    kreatifitas tanpa batas ya kak judulnya sih. setiap karya itu layak diapresiasi.

    ReplyDelete
  17. Kaakkkk, semuanya kereeen.
    Paling suka yang Lidah Mertua (1), tapi suka semuanya deh ih.
    Menunggu cerita-cerita berikutnya naaah. ;)

    ReplyDelete
  18. Ahh suka deh bacanya! Aku jadi pengen bikin juga hihi. Ternyata ga harus panjang-panjang yaa. You can leave the ending to your imagination too!

    ReplyDelete
  19. Aku masih setuju dengan pendapat bahwa Twitter adalah sebaik-baiknya media sosial, karena itu betah sih udah 10th mainan hahaha. Kebetulan follow Fiksi Mini dari lama juga dan seneng lihat karyanya orang-orang, next ikutan ah

    ReplyDelete
  20. Flash fiction namanya ya, Kak kalau fiksi mini begini. Tapi asyik juga ya ceritanya. Herbal kumis kucing yang kemudian diambil dari kumisnya kucing dalam arti sebenarnya. Itu gokil banget sih menurutku.

    ReplyDelete
  21. Gokils banget mini ceritanya mbak Arni, saya cekikikan sendiri di kamar jadinya. Setengah dagelan ya isinya. Mana ada ngga bisa nanem lidah mertua karena ngga punya mertua 😂. Ada ada aja.

    ReplyDelete
  22. Selera menulis yang mahal nih, membuat pembaca jadi ngakak,kalau dibuat adegan seperti stand up komedi ya

    ReplyDelete
  23. Wkwkwkwk lucu banget yg kumis kucing direbus. Rasanya kayak apa yaa

    ReplyDelete
  24. Membuat fiksi mini memang asyik ya. Karena ngga butuh waktu lama untuk mengeksekusi ide.

    ReplyDelete
  25. Plot twist nya lucu-lucu nih. Saya suka yang Lidah Buaya dan Kenanga. Jadi pengen ikutan nulis fiksi yang pendek, hihihi

    ReplyDelete
  26. Hihihi lucu banget fiksi mini itu ya. Singkat tapi bisa kasih kejutan yang hangat... Ihhh... Lidah mertua dipotong... Hihihi

    ReplyDelete
  27. Wahhh ak suka yang lidah buaya, coba dilanjutkan lagi ceritanyaaa.. Apalagi ada namaku lagi disitu hha, pasti bakal seru banget nih..

    ReplyDelete
  28. Akhirnya nemu Fiksi Mini yang lucu. Mantap ^_^

    ReplyDelete
  29. Temanya tanam-tanaman ya, mbak. Hihi aku suka yang lidah mertua. Jadi ingat dulu juga lumayan sering bikin flash fiction kayak gini. Sekarang mah mau nulis satu paragraf aja susah banget. Heu

    ReplyDelete