Pandemi covid-19 yang melanda dunia membuat gerak langkah kita semua terbatas. Selain menerapkan protokol kesehatan, program vaksinasi adalah salah satu cara yang ditempuh untuk memutus mata rantai penularan virus ini.
Pelaksanaan vaksinasi ini sudah berjalan sejak awal 2021 dan telah dilaksanakan dalam beberapa tahap. Mulai dari tenaga kesehatan dan semua pihak yang bekerja pada fasilitas kesehatan, petugas pelayanan publik, pekerja bidang perbankan, pendidikan dan petugas lain yang terlibat langsung memberikan pelayanan pada masyarakat. Berlanjut pada kelompok lanjut usia dan seterusnya hingga saat ini dibuka untuk usia 18+
Ada tiga jenis vaksin yang digunakan di Indonesia yaitu Sinovac, Astra Zeneca dan Sinopharm. Masing-masing tentunya memiliki efikasi dan (kemungkinan) efek samping yang berbeda-beda, tergantung daya tahan dan imunitas masing-masing penerimanya.
Saya, sudah mendapat kesempatan menerima vaksin. Setelah dua kesempatan yang terlewatkan karena saat dijadwalkan ternyata saya berhalangan hadir, akhirnya pada kesempatan ketiga saya memenuhi undangan vaksin ini. Ndilalahnya, sehari sebelum jadwal vaksin, saya malah kedatangan tamu bulanan alias menstruasi.
Bingung dong saya. Jadi agak ragu juga rasanya untuk vaksin. Apalagi mengingat riwayat kesehatan saya yang cukup sering bermasalah dengan urusan hormonal ini. Fyi, saya pernah dua kali menjalani laparoscopy karena adanya endometriosis. Pernah berkali-kali transfusi darah karena adanya hiperplasia endometrium yang menyebabkan saya sampai anemia karena Hb drop akibat volume darah menstruasi berlebih dari penebalan dinding rahim.
Tapi, kalau gak ambil kesempatannya sekarang makin tertunda dong peluang vaksinasinya. Saya kemudian mencari info dari beberapa sumber terpercaya termasuk konsultasi via WA dengan beberapa kawan dokter. Semua menyatakan aman. Silakan lanjut.
Baiklah. Semangaaat!
Mari bergerak bersama sukseskan program vaksinasi |
Vaksin Covid-19 di Hari Kedua Menstruasi
Tibalah di hari H. Sejak pagi udah siap-siap. Sarapan yang cukup biar kuat dan gak kelaparan tentunya. Takut nanti antri lama. Mungkin karena sedikit tegang, sejak pagi volume darah menstruasi saya sudah terasa banyak, tapi saya berusaha tetap tenang dan jalani semua prosesnya. Di lokasi pun, sebelum disuntik saya sampaikan juga ke petugasnya bahwa saya sedang menstruasi. Kebetulan lokasi saya di salah satu rumah sakit, jadi lebih enak konsultasinya.
Petugas bilang tak apa-apa. Sip. Lanjut.
Saya kemudian melengkapi isian formulir yang dibagikan. Ada beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan kita. Sebaiknya jawab semua dengan jujur, mulai dari alergi obat tertentu, penyakit yang pernah diderita ataupun riwayat lainnya. Secara umum, beberapa kriteria penerima vaksin covid-19 antara lain:
- Tidak terkonfirmasi menderita COVID-19 atau sudah dinyatakan sembuh
dari COVID-19 setelah 3 bulan.
- Suhu tubuh normal dan tidak lebih dari 37,5O C
- Tekanan darah di bawah 180/110 mmHg saat skrining sebelum vaksinasi
- Bagi yang memiliki penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi
dan diabetes, vaksin COVID-19 bisa diberikan jika berada dalam kondisi
sehat dan terkontrol dengan pengobatan dokter
- Tidak sedang hamil, untuk ibu menyusui masih diperbolehkan
- Bagi penderita HIV, vaksin dapat diberikan bila hasil pemeriksaan
CD4 lebih dari 200
- Penderita penyakit paru, seperti asma dan PPOK, hanya boleh divaksinasi jika kondisinya sudah terkontrol melalui
pengobatan dan mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani
- Penderita TBC boleh divaksinasi setelah mengonsumsi obat
antituberkulosis secara teratur lebih dari 2 minggu
- Tidak mengalami gejala ISPA dalam 7 hari terakhir dan tidak
memiliki kondisi medis tertentu, seperti alergi terhadap vaksin atau
penyakit autoimun
Gak
ada to kriteria khusus untuk yang sedang menstruasi? Jadi ya saya tetap
semangat. Kalau kata petugasnya, yang penting sayanya siap secara fisik dan
mental. Tetap tenang dan gak ada keluhan apapun terkait menstruasi. Ou, soal
nyeri haid yang biasanya menyertai, saya juga ngalamin kok tapi saat pagi
sebelum vaksin itu masih terasa normal dan tak mengganggu.
Efek Samping Pasca Vaksin
Sebenarnya
semua tindakan medis memiliki efek samping, tak terkecuali pemberian vaksin Covid-19
ini. Ini adalah hal yang normal sebagai tanda bahwa tubuh membentuk
perlindungan dan bereaksi atas hadirnya sesuatu yang baru dan belum
dikenal. Efek samping ini bisa dari ringan
sampai yang berat. Seperti nyeri kemerahan hingga bengkak di lokasi suntik,
mual, pusing, menggigil, demam dan lain-lain. Kembali lagi tergantung kondisi
tiap orang yang berbeda-beda.
Apa yang terjadi pada saya?
Di
lokasi suntikan terasa pegal. Dimulai dari sekitar 1 jam setelah vaksin saya
merasakan bahwa volume darah saya lebih banyak dan semakin banyak. Makin sore
makin mengalir deras. Selain itu nyerinya juga makin terasa, berbeda dengan
biasanya. Jujur saja, saya merasa ini
tidak normal dan membuat saya tak nyaman. Hadir rasa khawatir. Tapi apakah ini
karena efek vaksin? Saya juga tidak tahu, mengingat riwayat hyperplasia yang
pernah saya alami. Meskipun terakhir kali saya mengalami keluhan hyperplasia ini
di bulan Februari 2020, setelah menjalani terapi pengobatan selama 6 bulan.
Kumat lagikah? Jujur saja saya was-was.
Untuk
antisipasi, saya kemudian mengkonsumsi multivitamin penambah darah dan obat
pereda nyeri. Semua sesuai petunjuk dokter tentunya. Lalu makan dan istirahat
yang cukup. Seorang kawan dokter yang saya curhati menyarankan untuk menunggu
perkembangannya hingga keesokan hari. Jika volumenya masih tak wajar, saya
disarankan untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter.
Ternyata
keesokan harinya, volume menstruasi dan nyeri saya berkurang. Dan berangsur membaik, hingga akhirnya
benar-benar tuntas di hari kelima. Normal dong jadinya ya. Pegal di lengan bekas
suntikan juga sudah hilang. Fyuuh… lega banget rasanya.
Bagaimana dengan demam, pusing dll? Saya tidak mengalami demam dan mual. Malam hari ada sedikit rasa pusing, tapi saya pikir ini karena saya agak stress dengan darah menstruasi yang terasa berlebih. Efek samping lain yang saya rasakan adalah rasa mengantuk. Bawaannya pengen tiduuuur aja. Ini berlangsung sekitar 3 hari. Ou, sama lapar. Ups yang terakhir ini kayaknya memang karena sayanya aja doyan makan hahaha.
Bisa
jadi kondisi yang saya alami berbeda dengan yang teman-teman dapatkan. Tapi,
dari pengalaman ini saya merasa vaksin
covid-19 saat menstruasi aman untuk dilakukan. Tak perlu ragu apalagi
sampai menyebar hoax tentang bahaya vaksin. Saya sih sejauh ini yakin ya,
vaksin adalah salah satu tindakan pencegahan dan perlindungan dari virus
covid-19.
Pengalaman vaksin saat menstruasi ini juga dialami kawan saya, mbak Widya. Bahkan dia ada riwayat alergi berat sebelumnya dan tetap aman kok. Cerita mbak Wid bisa dibaca di Pengalaman Vaksin Covid Saat Menstruasi dengan riwayat alergi berat
Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Udah
vaksin tetap kena covid? Ya, peluangnya tetap ada. Jadi vaksin ini bukan
kekebalan 100% yang membuat kita boleh sombong seolah tak akan disamperin sama
neng coro. Sudah banyak kok contoh kasusnya yang tetap positif covid meski
sudah divaksin. Tapi sependek yang saya tahu, saat terkena covid jadinya tidak
terlalu berat dan pulih lebih cepat.
Analoginya
begini, vaksin itu ibarat mengenakan helm bagi pengendara motor atau sabuk
pengaman untuk pengendara roda empat. Pemakaian pelindung itu bukan jaminan
bahwa tak akan kecelakaan tapi sebagai salah satu pelindung sehingga ketika
terjadi kecelakaan, maka tidak fatal akibatnya. Begitu pula dengan vaksin,
bukan jaminan gak akan kena.
Aktivitas di luar rumah, tetap jalankan prokes ya |
So, please jangan lengah jangan lalai jangan abai. Tetap jalankan protokol kesehatan dengan baik. 5M. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Mari bergerak berasa untuk mencegah penyebaran Covid-19. Bersama kita pasti bisa. Untuk Indonesia sehat. Untuk masa depan yang nyaman.
Sumpah.
Kangen banget bisa kayak dulu lagi. Kumpul-kumpul asyik, traveling bebas,
ketemu keluarga nyaman, sekolah lancar, bekerja tanpa rasa khawatir.
Jadi,
apakah teman-teman sudah divaksin?
Salam
Arni
Beluum tapi aku udah terdaftar vaksin nih di Kemayoran - as karyawan Berca sma pak suami
ReplyDeleteaku baca ulang ulang ini infonya biar ga "..."
Sama teman kerja saya juga vaksin pada saat datang bulan.hari h vaksin tidak ada keluhan.hari ke 2 panas tinggi sehingga minum obat penirun panas.hari ke 3 panas mulai turun
ReplyDeletesama seperti teman saya
ReplyDeletestay safe and stay healthy ya kak
ReplyDeleteKalau jadi kayak Kakak, aku pun panik Kak... Soalnya pas menstruasi, badanku sering nggak beres. Apalagi kalau di hari-hari itu kelelahan. Makin menjadi deh ketidaknyamanan di tubuh.
ReplyDeleteYuhuu, cerita ala mba Arni selalu seruuu
ReplyDeleteTetep sehaatt dan semangaatt ya Mbaa
Semoga kita semua senantiasa paripurna.
Covid segera bubar jalan
Ak vaksin maret kemaren pake Sinovac alhamdulillah g pegel g apa mbak, cuma kebas tp g begitu terasa di tangan. N iya klo tensi tinggi g boleh, beberapa rekan guru harus dijadwal ulang karena masalah tensi
ReplyDeleteSaya cukup bersyukur mendengarnya, secara saya pribadi juga kadang mengalami anemia hehe. Oke deh, kekhawatiran ku telah hilang satu, saya belum vaksin tapi saya siap juga untuk dapat vaksin.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya sudah vaksin dengan percaya diri saat dihari pertama datang bulan, ternyata gak masalah. Terima kasih kak sudah sharing yang membuat saya berani yang awalnya sempat ragu. Keep save.
DeleteSyukurlah dah vaksin dan lancar jaya
ReplyDeleteAku hari Senin nanti vaksin...duh lama beud nunggunya, maklum rakyat jelata. Suamiku dari jalur pekerja dah dari bulan Maret lalu. Maka kalau lagi tinggi begini kasus di Jakarta aku belum berani pergi, suami aja yang mewakili kalau perlu bela-beli, atau aku pesan online aja.
Masih kuatir karena belum vaksin belum ada proteksi dari virus ini
Aku belum divaksin nih, sedang menunggu :) Btw iya ya mbak wajar aja kalau khawatir divaksin saat sedang menstruasi apalagi dengan adanya pengalaman latar belakangnya. ALhamdulillaah Mbak Arni bisa melewati semua proses vaksinasi dengan baik meskipun ada sedikit gimana2nya hehehe. Salut dengan semangat mbak deh. TFS yach.
ReplyDeleteinfonya bermanfaat banget ini buat ciwi-ciwi, izin share buat temen-temen dan saudara cewekku ya, thank u
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah divaksin ya ada efek samping tapi sebentar saja semoga sehat selalu ya Mbak Arni..
ReplyDeleteSaya malah pengalaman mendapatkan vaksin Sinovac di hari pertama puasa, dengan kondisi badan yang masih lelah karena kurang istirahat, jadilah efeknya sampingnya muncul, mulai dari demam, pusing sampai beberapa kali muntah. Alhamdulillah vaksin kedua lancar tanpa efek samping karena kondisi badan jauh lebih fit.
ReplyDeleteGiliran istri ini belum dapat undangan vaksin, bisa saya kasih informasi kalau tidak perlu khawatir jika kebetulan jadwalnya bebarengan sama tamu bulanan, hehehe
Sehat selalu ya Mba Arni
ReplyDeleteSaya pun menanti dipanggil buat vaksin nih
Semoga bisa segera divaksin sehingga sedikit punya penjagaan akan tubuh dari dalam
Selamat, Mbak Arni. Akhirnya udah mendapat vaksin covid19 ya, semoga sehat terus sampai pemberian vaksin tahap berikutnya. Bersyukur efeknya masih normal normal aja ya, memang jadi kangen kayak dulu. Bisa pelesiran bebas tanpa masker. Kongko bareng teman dan keluarga besar bisa bebas berkumpul. Semoga covid19 cepat musnah.
ReplyDeleteJadi kalo mens tidak masalah untuk divaksin ya,,, kebetulan saya juga belum divaksin. Belum dapat giliran. Yang penting tetap menjaga protokol kesehatan.
ReplyDeleteSaya jadi semangat mau vaksin, tapi belum daftar sih, semoga aja dapat giliran, demi Indonesia sehat
ReplyDeleteAku belum vaksin kak. Masih nunggu antrian.
ReplyDeleteDan sesuai pengalaman teman dan keluarga yang sudah vaksin. Efek sampingnya itu tergantung imun dan kondisi tubuh ya. Maka nya setiap orang reaksi nya beda-beda
semoga ini jadi salah satu cara kita memutus mata rantai covid 18 dan bisa membentuk herd community segera
ReplyDeleteAmin
DeleteSemoga juga coronce nya cepat dapat diatasi
Aamiin. Apalagi ternyata nggak banyak "hal" yang perlu menahan diri kita secara pribadi untuk ikut andil dengan menerima vaksinasi ya. Biar sehat sehat semuanya.
DeleteAku udah nggak sabar nih untuk dapat jatah vaksin. Pengen masa pandemi ini segera berlalu dan nggak lagi ketergantungan untuk nggak kemana-mana :(
ReplyDeleteAlhamdulillaah, selamat ya mba sudah ikutan mendukung program Pemerintah dan jadi harapan kita smeua nantinya COvid segera berlalu dari negeri ini. Aamiin
ReplyDeleteAku belum vaksin. Kemarin di desa ada, tapi aku belum dapat giliran.
ReplyDeleteNamun begitu, sebagian besar warga desaku sudah kemakan hoax. Jadi, agak susah mengedukasinya lagi.
Yang jelas, aku masih nunggu jatah di desa lagi.
Meski sedang datang bulan, intinya keyakinan dan kesehatan pada diri juga ya. Kalau kitanya mantap, maka respon pada tubuh pun juga mantap aja saat divaksinasi
ReplyDeleteAku juga harusnya minggu llau trus diundur mbak minggu ini, sempat bingung juga apa boleh saat vaksin lagi menstruasi, ternyata gak apa-apa ya & dipersyaratan pun gak ada larangan.
ReplyDeleteAku deg-degan tapi setelah baca postingan mbak Arni, Bismillah lah ya untuk ikhtiar. Tetap menjalankan protokol kesehatan
ikut senang karena mba arni sudah mendapatkan vaksin juga. kemarin saya juga ke tempat yang mengadakan vaksin tapi belum rejeki. Program vaksin ini nampaknya perlu dibarengi dengan kemampua EO yang profesionalitas yaa karena pasti akan banyak banget yang daftar
ReplyDeleteSenangnya yang udah vaksin, Mbak. Aku masih nunggu giliran, apalagi istri yang ada hipertensi, tensi darahnya masih sering tinggi banget. Berdoa supaya vaksinasi lancar dan menekan laju penyebaran dan menurunkan risiko tertular Covid-19.
ReplyDeleteSaya jadi semangat mau vaksin, tapi belum daftar sih, semoga aja dapat giliran, demi Indonesia sehat. Karena udah vaksin 1 kali di awal bulan, dan akan vaksin lagi di akhir bulan ini
ReplyDeleteKalau adikku gak lagi haid sih, efeknya agak diare dan ngantuk. Nice info ini kak. Aku lagi hamil sekaligus menyusui, ternyata gak boleh vaksin ya.
ReplyDeletewah ternyata gpp ya mbak vaksin saag menstruasi
ReplyDeleteaku kira nggak boleh, aku masih antri pannggilan nih mbak buat di vaksin
Kalau saya waktu itu disuntik vaksin Covid justru saat baru saja sembuh dari sakit (batuk pilek). Kata dokternya aman, ya udah. Berarti sedang menstruasi pun ga masalah. Dan ternyata benar, mba Arni sudah membuktikannya 😊
ReplyDeleteBeluuuummmm.
ReplyDeleteKemarin baru mau bersiap, eh puskes dekat rumah ditutup. Mau cari yang agak jauh tapi serasa nggak sanggup.
Senangnya kalau efeknya nggak meresahkan ya Mba.
Note mbak thanks infonya bermanfaat banget ini jadi tahu tetep boleh vaksin yakalau Kita sedang menstruasi itu memang kadang kurang sehat karena mules Dan pusing.
ReplyDeleteAlhamdulilh udah vaksin AZ dosis pertama bareng kakak dan adik, orangtua juga udah lengkap dapet Sinovac, sedikit lebih tenang. Kalau urusan jadwal menstruasi, sejauh ini belum pernah denger berubah, yang pnting jangan jadi isu oknum doang nih
ReplyDeletesaya baru sekali dan baru kemarin kak vaksin, sampai hari ini masih demam dan mudah-mudahan lekas membaik dan dapatnya sinovac
ReplyDeleteLega banget udah vaksin ya Mba, allhamdulillah
ReplyDeleteaku belum mba, habis meriyang nih malah lagi pemulihan
semoga bisalekas dapet jadwal aamiin
Wahhh syukurlah akhirnya sudah divaksin juga, saya kebetulan juga sudah vaksin 1 dan 2 beberapa hari yang lalu. Untuk vaksin satu tidak terlalu terasa, pas vaksin kedua yang lumayan banget kerasa. Mulai dari ngantuk, badan pegel-pegel, tapi cuma 1 hari aja, setelahnya normal lagi hha.
ReplyDeleteSemoga semua masyarakat di Indonesia bisa mendapatkan vaksin, dan tetap sehat selalu. Amin.
Alhamdulillah, sudah vaksin ya, Mbak. Saya baru pertama nih pas kemarin hari Rabu. Efek samping yang saya rasa, jelas pegal ya lengan yang kena jarum suntik, apalagi saya yang takut sama jarum suntik,hahhahaa.
ReplyDeleteTerus efek samping lainnya yang saya rasakan, laparnya kagak nahan, seharian maunya ngemil terus. Padahal pagi sudah sarapan, jam 10 pagi ngemil dulu sebelum vaksin. Abis vaksin jam 11 an, rasa lapar langsung datang. Jujur ya, Mbak, sampai saya makan nasi padang + nasi goreng. Dan habis, wkwkwkwk
Apa saya yang kemaruk ini, ya? Hahhahaa
Terus efek samping lainnya ngantuknya beraaat banget. Memang, saya kadang-kadang suka ngantuk di jam 2 atau 3 sore, tapi gak seberat kemarin pas abis vaksin.
Aku baru berencana vaksin. Besok atau lusa mau ke puskesmas terdekat buat tanya-tanya apakah bisa langsung daftar vaksin. Atau dimana kita kudu pergi kalau mau vaksin?
ReplyDeleteEmang kalau pas mens itu badan jadi cepet lemes ya Mbak. Apalagi kalau vaksin?
ReplyDeleteTapi ternyata tidak ada efek yang berarti ya. Jadi aman buat dilakukan.
Bener nih, info sejenis ini yang perlu digalakkan dan disebarluaskan.
minggu lalu sudah antri sampe tahap secreening ga lolos dari dokter mba semoga minggu ini bisa nih deg2an juga sih karena baca2 cerita pengalaman orang lain :D
ReplyDeleteAlhamdulillah udah vaksin. Semoga ikhtiar untuk menjaga diri dan keluarga dari bahaya paparan covid. Ya walau pun tidak 100% menjamin but at least kita lakukan yang terbaik bukan.
ReplyDeleteplooong ya Kak, akhirnya setelah 2x batal Vaksin pertama jadi bisa vaksin juga ya meski saat menstruasi.
ReplyDeletehuhuh sa belum vaksin Kak, kemarin lagi sudah tekad bulat mau daftar tapi sudah kehabisan jatah doong pas ada info lagi eehh kuota sudah full lagi, hikks.