Tuesday, June 22, 2021

,

Pengalaman Vaksin Covid-19 Saat Menstruasi

 


Pandemi covid-19 yang melanda dunia membuat gerak langkah kita semua terbatas. Selain menerapkan protokol kesehatan, program vaksinasi adalah salah satu cara yang ditempuh untuk memutus mata rantai penularan virus ini.

Pelaksanaan vaksinasi ini sudah berjalan sejak awal 2021 dan telah dilaksanakan dalam beberapa tahap. Mulai dari tenaga kesehatan dan semua pihak yang bekerja pada fasilitas kesehatan, petugas pelayanan publik, pekerja bidang perbankan, pendidikan dan petugas lain yang terlibat langsung memberikan pelayanan pada masyarakat. Berlanjut pada kelompok lanjut usia dan seterusnya hingga saat ini dibuka untuk usia 18+

Ada tiga jenis vaksin yang digunakan di Indonesia yaitu Sinovac, Astra Zeneca dan Sinopharm. Masing-masing tentunya memiliki efikasi dan (kemungkinan) efek samping yang berbeda-beda, tergantung daya tahan dan imunitas masing-masing penerimanya.

Saya, sudah mendapat kesempatan menerima vaksin. Setelah dua kesempatan yang terlewatkan karena saat dijadwalkan ternyata saya berhalangan hadir, akhirnya pada kesempatan ketiga saya memenuhi undangan vaksin ini. Ndilalahnya, sehari sebelum jadwal vaksin, saya malah kedatangan tamu bulanan alias menstruasi.

Bingung dong saya. Jadi agak ragu juga rasanya untuk vaksin.  Apalagi mengingat riwayat kesehatan saya yang cukup sering bermasalah dengan urusan hormonal ini. Fyi, saya pernah dua kali menjalani laparoscopy karena adanya endometriosis. Pernah berkali-kali transfusi darah karena adanya hiperplasia endometrium yang menyebabkan saya sampai anemia karena Hb drop akibat volume darah menstruasi berlebih dari penebalan dinding rahim.

Tapi, kalau gak ambil kesempatannya sekarang makin tertunda dong peluang vaksinasinya. Saya kemudian mencari info dari beberapa sumber terpercaya termasuk konsultasi via WA dengan beberapa kawan dokter. Semua menyatakan aman. Silakan lanjut.

Baiklah. Semangaaat!

Mari bergerak bersama sukseskan program vaksinasi

Vaksin Covid-19 di Hari Kedua Menstruasi

Tibalah di hari H. Sejak pagi udah siap-siap. Sarapan yang cukup biar kuat dan gak kelaparan tentunya. Takut nanti antri lama. Mungkin karena sedikit tegang, sejak pagi volume darah menstruasi saya sudah terasa banyak, tapi saya berusaha tetap tenang dan jalani semua prosesnya. Di lokasi pun, sebelum disuntik saya sampaikan juga ke petugasnya bahwa saya sedang menstruasi. Kebetulan lokasi saya di salah satu rumah sakit, jadi lebih enak konsultasinya.

Petugas bilang tak apa-apa. Sip. Lanjut.

Saya kemudian melengkapi isian formulir yang dibagikan. Ada beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan kita. Sebaiknya jawab semua dengan jujur, mulai dari alergi obat tertentu, penyakit yang pernah diderita ataupun riwayat lainnya.  Secara umum, beberapa kriteria penerima vaksin covid-19 antara lain:

  • Tidak terkonfirmasi menderita COVID-19 atau sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah 3 bulan.
  • Suhu tubuh normal dan tidak lebih dari 37,5C
  • Tekanan darah di bawah 180/110 mmHg saat skrining sebelum vaksinasi
  • Bagi yang memiliki penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, vaksin COVID-19 bisa diberikan jika berada dalam kondisi sehat dan terkontrol dengan pengobatan dokter
  • Tidak sedang hamil, untuk ibu menyusui masih diperbolehkan
  • Bagi penderita HIV, vaksin dapat diberikan bila hasil pemeriksaan CD4 lebih dari 200
  • Penderita penyakit paru, seperti asma dan PPOK, hanya boleh divaksinasi jika kondisinya sudah terkontrol melalui pengobatan dan mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani
  • Penderita TBC boleh divaksinasi setelah mengonsumsi obat antituberkulosis secara teratur lebih dari 2 minggu
  • Tidak mengalami gejala ISPA dalam 7 hari terakhir dan tidak memiliki kondisi medis tertentu, seperti alergi terhadap vaksin atau penyakit autoimun

Gak ada to kriteria khusus untuk yang sedang menstruasi? Jadi ya saya tetap semangat. Kalau kata petugasnya, yang penting sayanya siap secara fisik dan mental. Tetap tenang dan gak ada keluhan apapun terkait menstruasi. Ou, soal nyeri haid yang biasanya menyertai, saya juga ngalamin kok tapi saat pagi sebelum vaksin itu masih terasa normal dan tak mengganggu.


Skrining awal lolos. Lanjut suntik. Menunggu pasca vaksin sekitar 30 menit untuk mengobervasi kemungkinan terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
  Sampai di sini aman-aman saja dan saya diijinkan pulang dengan jadwal untuk vaksin kedua 28 hari kemudian. Oh iya, jenis vaksin yang saya terima adalah sinovac, sehingga jarak vaksin I dan II adalah 28 hari. Sementara untuk yang menerima vaksin AZ, menurut teman-teman jaraknya sekitar 3 bulan antara vaksin I dan II.

Efek Samping Pasca Vaksin

Sebenarnya semua tindakan medis memiliki efek samping, tak terkecuali pemberian vaksin Covid-19 ini. Ini adalah hal yang normal sebagai tanda bahwa tubuh membentuk perlindungan dan bereaksi atas hadirnya sesuatu yang baru dan belum dikenal.  Efek samping ini bisa dari ringan sampai yang berat. Seperti nyeri kemerahan hingga bengkak di lokasi suntik, mual, pusing, menggigil, demam dan lain-lain. Kembali lagi tergantung kondisi tiap orang yang berbeda-beda.

Apa yang terjadi pada saya?

Di lokasi suntikan terasa pegal. Dimulai dari sekitar 1 jam setelah vaksin saya merasakan bahwa volume darah saya lebih banyak dan semakin banyak. Makin sore makin mengalir deras. Selain itu nyerinya juga makin terasa, berbeda dengan biasanya.  Jujur saja, saya merasa ini tidak normal dan membuat saya tak nyaman. Hadir rasa khawatir. Tapi apakah ini karena efek vaksin? Saya juga tidak tahu, mengingat riwayat hyperplasia yang pernah saya alami. Meskipun terakhir kali saya mengalami keluhan hyperplasia ini di bulan Februari 2020, setelah menjalani terapi pengobatan selama 6 bulan. Kumat lagikah? Jujur saja saya was-was.

Untuk antisipasi, saya kemudian mengkonsumsi multivitamin penambah darah dan obat pereda nyeri. Semua sesuai petunjuk dokter tentunya. Lalu makan dan istirahat yang cukup. Seorang kawan dokter yang saya curhati menyarankan untuk menunggu perkembangannya hingga keesokan hari. Jika volumenya masih tak wajar, saya disarankan untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter.

Ternyata keesokan harinya, volume menstruasi dan nyeri saya berkurang.  Dan berangsur membaik, hingga akhirnya benar-benar tuntas di hari kelima. Normal dong jadinya ya. Pegal di lengan bekas suntikan juga sudah hilang. Fyuuh… lega banget rasanya.

Karena ini program nasional yang terdata dengan baik, maka setelah vaksin kita akan menerima SMS pemberitahuan seperti ini. Berisi informasi vaksin berikutnya dan sertifikat vaksin yang bisa kita download sendiri di link yang diberikan atau dari app PeduliLindungi

Bagaimana dengan demam, pusing dll? Saya tidak mengalami demam dan mual. Malam hari ada sedikit rasa pusing, tapi saya pikir ini karena saya agak stress dengan darah menstruasi yang terasa berlebih. Efek samping lain yang saya rasakan adalah rasa mengantuk. Bawaannya pengen tiduuuur aja. Ini berlangsung sekitar 3 hari. Ou, sama lapar. Ups yang terakhir ini kayaknya memang karena sayanya aja doyan makan hahaha. 

Bisa jadi kondisi yang saya alami berbeda dengan yang teman-teman dapatkan. Tapi, dari pengalaman ini saya merasa vaksin covid-19 saat menstruasi aman untuk dilakukan. Tak perlu ragu apalagi sampai menyebar hoax tentang bahaya vaksin. Saya sih sejauh ini yakin ya, vaksin adalah salah satu tindakan pencegahan dan perlindungan dari virus covid-19.

Pengalaman vaksin saat menstruasi ini juga dialami kawan saya, mbak Widya. Bahkan dia ada riwayat alergi berat sebelumnya dan tetap aman kok. Cerita mbak Wid bisa dibaca di Pengalaman Vaksin Covid Saat Menstruasi dengan riwayat alergi berat

Update :

Sekitar 1 bulan kemudian setelah vaksin pertama (harusnya 28 hari), saya kemudian sudah vaksin kedua. Meski ada "drama berburu vaksin" dimana saya sampai mencoba berkali-kali mendatangi sentra-sentra vaksin (2 kali Dinkes, 3 kali RS, 1 kali Puskesmas) karena kebetulan saat jadwal vaksin kedua saya tiba ternyata posisi saya masih berada di luar kota dan tak memungkinkan untuk segera balik ke Bogor karena diberlakukannya kebijakan PPKM. 

Terlepas dari "sedikit drama berburu vaksin" yang penting adalah saya sudah tuntas vaksin kedua dan so far tidak ada keluhan yang berarti. Hanya sedikit rasa pegal di posisi lengan yang disuntik saja. 

Vaksin kedua yang penuh perjuangan

Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

Udah vaksin tetap kena covid? Ya, peluangnya tetap ada. Jadi vaksin ini bukan kekebalan 100% yang membuat kita boleh sombong seolah tak akan disamperin sama neng coro. Sudah banyak kok contoh kasusnya yang tetap positif covid meski sudah divaksin. Tapi sependek yang saya tahu, saat terkena covid jadinya tidak terlalu berat dan pulih lebih cepat.

Analoginya begini, vaksin itu ibarat mengenakan helm bagi pengendara motor atau sabuk pengaman untuk pengendara roda empat. Pemakaian pelindung itu bukan jaminan bahwa tak akan kecelakaan tapi sebagai salah satu pelindung sehingga ketika terjadi kecelakaan, maka tidak fatal akibatnya. Begitu pula dengan vaksin, bukan jaminan gak akan kena.

Aktivitas di luar rumah, tetap jalankan prokes ya

So, please jangan lengah jangan lalai jangan abai. Tetap jalankan protokol kesehatan dengan baik. 5M. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Mari bergerak berasa untuk mencegah penyebaran Covid-19. Bersama kita pasti bisa. Untuk Indonesia sehat. Untuk masa depan yang nyaman.

Sumpah. Kangen banget bisa kayak dulu lagi. Kumpul-kumpul asyik, traveling bebas, ketemu keluarga nyaman, sekolah lancar, bekerja tanpa rasa khawatir.

Jadi, apakah teman-teman sudah divaksin?

 

Salam

Arni

 

 

 

 

 

45 comments:

  1. Beluum tapi aku udah terdaftar vaksin nih di Kemayoran - as karyawan Berca sma pak suami
    aku baca ulang ulang ini infonya biar ga "..."

    ReplyDelete
  2. Sama teman kerja saya juga vaksin pada saat datang bulan.hari h vaksin tidak ada keluhan.hari ke 2 panas tinggi sehingga minum obat penirun panas.hari ke 3 panas mulai turun

    ReplyDelete
  3. Kalau jadi kayak Kakak, aku pun panik Kak... Soalnya pas menstruasi, badanku sering nggak beres. Apalagi kalau di hari-hari itu kelelahan. Makin menjadi deh ketidaknyamanan di tubuh.

    ReplyDelete
  4. Yuhuu, cerita ala mba Arni selalu seruuu

    Tetep sehaatt dan semangaatt ya Mbaa
    Semoga kita semua senantiasa paripurna.
    Covid segera bubar jalan

    ReplyDelete
  5. Ak vaksin maret kemaren pake Sinovac alhamdulillah g pegel g apa mbak, cuma kebas tp g begitu terasa di tangan. N iya klo tensi tinggi g boleh, beberapa rekan guru harus dijadwal ulang karena masalah tensi

    ReplyDelete
  6. Saya cukup bersyukur mendengarnya, secara saya pribadi juga kadang mengalami anemia hehe. Oke deh, kekhawatiran ku telah hilang satu, saya belum vaksin tapi saya siap juga untuk dapat vaksin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah saya sudah vaksin dengan percaya diri saat dihari pertama datang bulan, ternyata gak masalah. Terima kasih kak sudah sharing yang membuat saya berani yang awalnya sempat ragu. Keep save.

      Delete
  7. Syukurlah dah vaksin dan lancar jaya
    Aku hari Senin nanti vaksin...duh lama beud nunggunya, maklum rakyat jelata. Suamiku dari jalur pekerja dah dari bulan Maret lalu. Maka kalau lagi tinggi begini kasus di Jakarta aku belum berani pergi, suami aja yang mewakili kalau perlu bela-beli, atau aku pesan online aja.
    Masih kuatir karena belum vaksin belum ada proteksi dari virus ini

    ReplyDelete
  8. Aku belum divaksin nih, sedang menunggu :) Btw iya ya mbak wajar aja kalau khawatir divaksin saat sedang menstruasi apalagi dengan adanya pengalaman latar belakangnya. ALhamdulillaah Mbak Arni bisa melewati semua proses vaksinasi dengan baik meskipun ada sedikit gimana2nya hehehe. Salut dengan semangat mbak deh. TFS yach.

    ReplyDelete
  9. infonya bermanfaat banget ini buat ciwi-ciwi, izin share buat temen-temen dan saudara cewekku ya, thank u

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah sudah divaksin ya ada efek samping tapi sebentar saja semoga sehat selalu ya Mbak Arni..

    ReplyDelete
  11. Saya malah pengalaman mendapatkan vaksin Sinovac di hari pertama puasa, dengan kondisi badan yang masih lelah karena kurang istirahat, jadilah efeknya sampingnya muncul, mulai dari demam, pusing sampai beberapa kali muntah. Alhamdulillah vaksin kedua lancar tanpa efek samping karena kondisi badan jauh lebih fit.

    Giliran istri ini belum dapat undangan vaksin, bisa saya kasih informasi kalau tidak perlu khawatir jika kebetulan jadwalnya bebarengan sama tamu bulanan, hehehe

    ReplyDelete
  12. Sehat selalu ya Mba Arni
    Saya pun menanti dipanggil buat vaksin nih
    Semoga bisa segera divaksin sehingga sedikit punya penjagaan akan tubuh dari dalam

    ReplyDelete
  13. Selamat, Mbak Arni. Akhirnya udah mendapat vaksin covid19 ya, semoga sehat terus sampai pemberian vaksin tahap berikutnya. Bersyukur efeknya masih normal normal aja ya, memang jadi kangen kayak dulu. Bisa pelesiran bebas tanpa masker. Kongko bareng teman dan keluarga besar bisa bebas berkumpul. Semoga covid19 cepat musnah.

    ReplyDelete
  14. Jadi kalo mens tidak masalah untuk divaksin ya,,, kebetulan saya juga belum divaksin. Belum dapat giliran. Yang penting tetap menjaga protokol kesehatan.

    ReplyDelete
  15. Saya jadi semangat mau vaksin, tapi belum daftar sih, semoga aja dapat giliran, demi Indonesia sehat

    ReplyDelete
  16. Aku belum vaksin kak. Masih nunggu antrian.

    Dan sesuai pengalaman teman dan keluarga yang sudah vaksin. Efek sampingnya itu tergantung imun dan kondisi tubuh ya. Maka nya setiap orang reaksi nya beda-beda

    ReplyDelete
  17. semoga ini jadi salah satu cara kita memutus mata rantai covid 18 dan bisa membentuk herd community segera

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin
      Semoga juga coronce nya cepat dapat diatasi

      Delete
    2. Aamiin. Apalagi ternyata nggak banyak "hal" yang perlu menahan diri kita secara pribadi untuk ikut andil dengan menerima vaksinasi ya. Biar sehat sehat semuanya.

      Delete
  18. Aku udah nggak sabar nih untuk dapat jatah vaksin. Pengen masa pandemi ini segera berlalu dan nggak lagi ketergantungan untuk nggak kemana-mana :(

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillaah, selamat ya mba sudah ikutan mendukung program Pemerintah dan jadi harapan kita smeua nantinya COvid segera berlalu dari negeri ini. Aamiin

    ReplyDelete
  20. Aku belum vaksin. Kemarin di desa ada, tapi aku belum dapat giliran.

    Namun begitu, sebagian besar warga desaku sudah kemakan hoax. Jadi, agak susah mengedukasinya lagi.

    Yang jelas, aku masih nunggu jatah di desa lagi.

    ReplyDelete
  21. Meski sedang datang bulan, intinya keyakinan dan kesehatan pada diri juga ya. Kalau kitanya mantap, maka respon pada tubuh pun juga mantap aja saat divaksinasi

    ReplyDelete
  22. Aku juga harusnya minggu llau trus diundur mbak minggu ini, sempat bingung juga apa boleh saat vaksin lagi menstruasi, ternyata gak apa-apa ya & dipersyaratan pun gak ada larangan.
    Aku deg-degan tapi setelah baca postingan mbak Arni, Bismillah lah ya untuk ikhtiar. Tetap menjalankan protokol kesehatan

    ReplyDelete
  23. ikut senang karena mba arni sudah mendapatkan vaksin juga. kemarin saya juga ke tempat yang mengadakan vaksin tapi belum rejeki. Program vaksin ini nampaknya perlu dibarengi dengan kemampua EO yang profesionalitas yaa karena pasti akan banyak banget yang daftar

    ReplyDelete
  24. Senangnya yang udah vaksin, Mbak. Aku masih nunggu giliran, apalagi istri yang ada hipertensi, tensi darahnya masih sering tinggi banget. Berdoa supaya vaksinasi lancar dan menekan laju penyebaran dan menurunkan risiko tertular Covid-19.

    ReplyDelete
  25. Saya jadi semangat mau vaksin, tapi belum daftar sih, semoga aja dapat giliran, demi Indonesia sehat. Karena udah vaksin 1 kali di awal bulan, dan akan vaksin lagi di akhir bulan ini

    ReplyDelete
  26. Kalau adikku gak lagi haid sih, efeknya agak diare dan ngantuk. Nice info ini kak. Aku lagi hamil sekaligus menyusui, ternyata gak boleh vaksin ya.

    ReplyDelete
  27. wah ternyata gpp ya mbak vaksin saag menstruasi
    aku kira nggak boleh, aku masih antri pannggilan nih mbak buat di vaksin

    ReplyDelete
  28. Wiwin | pratiwanggini.netJuly 6, 2021 at 7:59 PM

    Kalau saya waktu itu disuntik vaksin Covid justru saat baru saja sembuh dari sakit (batuk pilek). Kata dokternya aman, ya udah. Berarti sedang menstruasi pun ga masalah. Dan ternyata benar, mba Arni sudah membuktikannya 😊

    ReplyDelete
  29. Beluuuummmm.

    Kemarin baru mau bersiap, eh puskes dekat rumah ditutup. Mau cari yang agak jauh tapi serasa nggak sanggup.

    Senangnya kalau efeknya nggak meresahkan ya Mba.

    ReplyDelete
  30. Note mbak thanks infonya bermanfaat banget ini jadi tahu tetep boleh vaksin yakalau Kita sedang menstruasi itu memang kadang kurang sehat karena mules Dan pusing.

    ReplyDelete
  31. Alhamdulilh udah vaksin AZ dosis pertama bareng kakak dan adik, orangtua juga udah lengkap dapet Sinovac, sedikit lebih tenang. Kalau urusan jadwal menstruasi, sejauh ini belum pernah denger berubah, yang pnting jangan jadi isu oknum doang nih

    ReplyDelete
  32. saya baru sekali dan baru kemarin kak vaksin, sampai hari ini masih demam dan mudah-mudahan lekas membaik dan dapatnya sinovac

    ReplyDelete
  33. Lega banget udah vaksin ya Mba, allhamdulillah
    aku belum mba, habis meriyang nih malah lagi pemulihan
    semoga bisalekas dapet jadwal aamiin

    ReplyDelete
  34. Wahhh syukurlah akhirnya sudah divaksin juga, saya kebetulan juga sudah vaksin 1 dan 2 beberapa hari yang lalu. Untuk vaksin satu tidak terlalu terasa, pas vaksin kedua yang lumayan banget kerasa. Mulai dari ngantuk, badan pegel-pegel, tapi cuma 1 hari aja, setelahnya normal lagi hha.

    Semoga semua masyarakat di Indonesia bisa mendapatkan vaksin, dan tetap sehat selalu. Amin.

    ReplyDelete
  35. Alhamdulillah, sudah vaksin ya, Mbak. Saya baru pertama nih pas kemarin hari Rabu. Efek samping yang saya rasa, jelas pegal ya lengan yang kena jarum suntik, apalagi saya yang takut sama jarum suntik,hahhahaa.

    Terus efek samping lainnya yang saya rasakan, laparnya kagak nahan, seharian maunya ngemil terus. Padahal pagi sudah sarapan, jam 10 pagi ngemil dulu sebelum vaksin. Abis vaksin jam 11 an, rasa lapar langsung datang. Jujur ya, Mbak, sampai saya makan nasi padang + nasi goreng. Dan habis, wkwkwkwk

    Apa saya yang kemaruk ini, ya? Hahhahaa

    Terus efek samping lainnya ngantuknya beraaat banget. Memang, saya kadang-kadang suka ngantuk di jam 2 atau 3 sore, tapi gak seberat kemarin pas abis vaksin.

    ReplyDelete
  36. Aku baru berencana vaksin. Besok atau lusa mau ke puskesmas terdekat buat tanya-tanya apakah bisa langsung daftar vaksin. Atau dimana kita kudu pergi kalau mau vaksin?

    ReplyDelete
  37. Emang kalau pas mens itu badan jadi cepet lemes ya Mbak. Apalagi kalau vaksin?
    Tapi ternyata tidak ada efek yang berarti ya. Jadi aman buat dilakukan.
    Bener nih, info sejenis ini yang perlu digalakkan dan disebarluaskan.

    ReplyDelete
  38. minggu lalu sudah antri sampe tahap secreening ga lolos dari dokter mba semoga minggu ini bisa nih deg2an juga sih karena baca2 cerita pengalaman orang lain :D

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah udah vaksin. Semoga ikhtiar untuk menjaga diri dan keluarga dari bahaya paparan covid. Ya walau pun tidak 100% menjamin but at least kita lakukan yang terbaik bukan.

    ReplyDelete
  40. plooong ya Kak, akhirnya setelah 2x batal Vaksin pertama jadi bisa vaksin juga ya meski saat menstruasi.
    huhuh sa belum vaksin Kak, kemarin lagi sudah tekad bulat mau daftar tapi sudah kehabisan jatah doong pas ada info lagi eehh kuota sudah full lagi, hikks.

    ReplyDelete