Pernah dengar istilah voluntrip? Hayo apa cobaaaaa…
Yak benar. Volunteer Trip.
Ngetrip sembari menjadi volunteer.
Traveling sambil berbagi dengan , masyarakat setempat, bisa dengan orang
dewasa maupun anak-anak. Liburan pasti
akan terasa berbeda deh, karena berbagi itu menyenangkan.
Saya suka mengajar.
Di tulisan-tulisan terdahulu berkali-kali saya sampaikan bagaimana
semesta bekerjasama memberi saya kesempatan untuk mengajar. Karena itu, kalau saya diberi kesempatan untuk menjadi
relawan ke daerah-daerah tertentu apalagi daerah terpencil, pastinya pilihan
saya adalah mengajar, terutama ke anak-anak.
Hati saya selalu hangat saat melihat binar mata dan gelak tawa anak-anak
dengan wajah polosnya.
Jadi, inilah yang akan saya lakukan jika semesta menuntun
saya menjadi relawan…
Bercerita, Mendongeng
dan Bermain Bersama
Dunia anak adalah dunia bermain, dunia ceria. Sudah selayaknya mereka mendapatkan haknya
untuk menikmati dunia dalam kebahagiaan.
Saya akan membawa buku-buku cerita yang akan saya bacakan ke mereka,
seperti membacakan cerita sebelum tidur untuk Prema.
Selain mendorong mereka untuk mencintai buku, membaca akan
mengajak mereka menjelajah dunia lewat berbagai kisah menarik. Banyak pesan moral yang bisa kita sampaikan
saat mendongeng. Pun dapat merangsang
daya imajinasi anak-anak tentang semesta yang maha luas ini.
Untuk anak-anak yang sudah bisa membaca, akan saya minta
untuk membaca sendiri lalu mengajak mereka berdiskusi tentang isi bukunya. Atau bisa juga dengan metode read aloud (membaca keras) dengan anak
yang lebih kecil sebagai audiencenya. Kelak
saat para volunteer sudah kembali pulang, mereka akan meneruskan kebiasaan ini.
Bermain bersama dengan aneka permainan sederhana juga akan
sangat menyenangkan. Banyak sekali
permainan tradisional yang bisa dilakukan.
Beberapa teknik permainan dalam tim juga pasti akan menarik untuk
dilakukan. Selain melatih motoriknya,
juga memupuk kebersamaan dan kekompakan.
Mengajar Menari Bali
Cinta budaya bangsa, ini yang akan saya bagi pada mereka. Selain alamnya yang cantik, nusantara kita
tercinta ini sangat kaya dengan ragam budaya.
Kebetulan saya menekuni tari Bali,
maka saya akan mengajarkan anak-anak untuk menari. Minimal mereka kenal musiknya, tau gerakan
dasarnya.
Siapa tahu ada yang tertarik
menekuni lebih intensif, kelak bisa mengikuti di sanggar-sanggar tari. Tak harus menjadi penari Bali, tapi gerak
dasarnya bisa dipakai untuk tari-tari daerah lain atau bahkan sekedar
berolahraga. Bonusnya badan jadi sehat
khan?
![]() |
Suatu hari di SD Muhamadiyah Gantong, Belitung |
Public Speaking
Gini-gini, saya pernah lho jadi juara lomba pidato tingkat
nasional. Err.. iya sih udah lama, waktu
masih kuliah. Saya juga biasa didapuk
menjadi MC di berbagai kesempatan. Maka
yang akan saya akan sharing bagaimana
menjadi pemandu acara yang baik sekaligus berlatih berbicara di depan public.
Awalnya pasti mau gak mau mereka akan minta dibuatin
konsep. Beberapa waktu lalu pernah saya
coba ke siswa-siswi Pasraman Ganesha, itu benar-benar detail saya buatkan catatannya. Tak apa, untuk tahap awal. Minimal melatih rasa percaya diri terlebih
dahulu. Ala bisa karena biasa. Semakin sering berlatih tentunya semakin
bagus termasuk mampu berimprovisasi sesuai dengan situasi dan kondisi
acara. Menjadi MC itu menyenangkan lho.
Menonton Film Anak
Untuk anak-anak di daerah terpencil, mungkin menonton film
akan menjadi suatu keistimewaan. Tanpa
bermaksud membuat mereka menjadi hedon, tak ada salahnya khan berbagi keceriaan
lewat film.
Ada banyak film anak yang punya pesan moral yang baik dan
mendidik. Tentang persahabatan, nasionalisme, petualangan, semangat menuntut
ilmu, kerjasama, kejujuran dan sebagainya.
Untuk film Indonesia, kita punya Denias, Garuda di Dadaku, Keluarga
Cemara, Tanah Air Beta, Rumah Merah Putih dan banyak lainnya.
Untuk film luar ada Finding Dory, Coco, Moana dan lain-lain.
Pesan-pesan yang disampaikan via audio visual begini
biasanya cepat nyantol di benak anak.
Apalagi
kalau usai menonton film, dilanjutkan dengan mendiskusikannya. Semacam bedah
film gitu. Pasti akan sangat menarik
mendengar anak-anak mengemukan pendapatnya.
Ah, membayangkannya saja saya sudah senyum-senyum sendiri. Baru segini aja hati saya sudah terasa
hangat.
*****
Itulah 4 hal yang ingin saya lakukan jika mendapat
kesempatan mengikuti volunteer trip. Sesungguhnya
ketika berkunjung ke suatu tempat, bukan saya yang mengajar. Biasanya, justru sayalah yang banyak
mendapatkan hal-hal baru yang justru mengkayakan ruang pikir dan hati. Kearifan lokal di setiap daerah itu berbeda
dan selalu menarik untuk dipelajari dan dijelajahi.
Setiap orang adalah guru. Setiap tarikan nafas kita, setiap
pandangan mata, suara-suara di telinga adalah guru kehidupan. Semesta ini adalah guru. Pada saat kita (disebut) mengajar sebenarnya
kitalah yang sedang belajar. Belajar mendengar,
belajar memahami, belajar berbagi, belajar segalanya. Karena sekolah kehidupan yang sesungguhnya
adalah hidup itu sendiri.
Jadi, adakah yang mau mengajak saya untuk Voluntrip? Saya
mauuuuuu…..
Salam
Arni
Menarik sekali ini mba, hehe seru banget jd volunteer sekalian ngetrip, bahagia nya double yah mba. Jd pengen deh ngetrip sambil jadi volunteer, berbagi ilmu sama anak2, apalagi mereka2 yang berada di daerah2 terpencil, semoga bisa one day aamiin. Thanks yah mba udah berbagi ;)
ReplyDeleteKalau ngetrip kecil kecilan pernah, tapi yang sekalian jadi volunteer belum daku kak. Mau ikutan juga buat pengalaman dan saling berbagi cuma daku gak tahu buat dapat infonya dari mana
ReplyDeleteBatu dengar nih istilahnya voluntrip
ReplyDeleteTapi kalau ada saya juga emang mau...
Kaya ikut kelas inspirasi gitu lagi lah ya
Keren banget pengalaman Mbak Arni. Kalau saya tipe yang gak berani bicara di depan. Belum pernah juga ikut voluntrip. Kalau ikutan, kayaknya saya bagian di belakang layarnya, ya
ReplyDeleteWahh...sama nih. Saya juga punya cita2 travelling sambil ngajar. Coba ikut program 1000 guru deh mba. Semoga cita2 kita berdua kelak bisa terwujud ya. Aamiin
ReplyDeleteJujur aja mbaa ak belum pernah ngerasain voluntrip kayak mba ini, bisa mengajar tarian bali, public speaking. Menyenangkan sekali
ReplyDeleteSenangnya, pasti jadi pengalaman yg luar biasa sekali. Saya pernah ada kesempatan tapi sayang ada hambatan sehingga batal berangkat
ReplyDeleteOwalah pantesan cas cis cus ternyata jawara lomba pidato. AJarin donk kakak gmn caranya gak gagap buat maju ke depan panggung :D
ReplyDeleteSeru jadi volunteer gtu, dulu aku pas kuliah melakukannya pas jd emak blm pernah lagi T.T
Kerreennnnn.. Pernah sekali volunterr ngajar di pesantren anak gak mampu, keluarganya kebanyakan penjahat, udh usia 12 thn blom bisa baca. Pingin one day jd volunterr lagi
ReplyDeleteMbak Arni ini petualang dan suka berbagi. Alhamdulillah.
ReplyDeleteSemoga terwujud mimpi jadi volonterr-nya mbak.
Btw sepertinya pernah bw di blog mana gitu mbak. Mirip sebuah komunitas sih.