Satu tahun yang lalu saya menulis artikel di blog ini yang
berjudul “Doaku Harapanku di Usia 40 Tahun”.
Syukur yang teramat sangat karena saya diberi kesehatan dan umur panjang
untuk benar-benar sampai di usia 40 tahun, beberapa bulan lalu, di tanggal 30
Maret.
Lalu, hari ini ada pertanyaan, “apa saja pencapaianmu selama
tahun 2019? Share dong, sekecil apapun
itu,”
Tak terasa sudah Juli ya.
Sudah masuk semester kedua di tahun ini.
Teman-teman terbiasa membuat resolusi awal tahun gak? Kebetulan kalau saya, hampir gak pernah buat
resolusi khusus. Paling banter di malam
tahun baru doa bersama, memanjatkan syukur sekaligus memohon bimbingan agar di
tahun yang akan datang menjadi pribadi yang lebih baik dengan kesehatan yang
baik.
Menilik ke belakang, harapan yang saya tuliskan dalam
artikel itu adalah menua dengan sehat, bahagia, lebih banyak berbagi dan selalu
dituntun untuk berpikir positif. Wah
berat ya. Namanya juga harapan. Sah-sah
saja to.
Semua orang berproses, kita menjalani lembar demi lembar
buku kehidupan dengan sadar. Menulis
kisah di setiap halaman yang akan dibaca nanti sebagai kenangan di hari tua,
menjadi cerita panjang bagi anak cucu. Kita
yang menentukan, kelak akan dibaca sebagai kisah sedih, romantis, kegagalan,
sukses atau bahagia.
“Life Begin at Forty” begitu kata orang. Dulu rasanya membayangkan usia 40 kayaknya
tua banget. Err.. memang tua sih, tapi
setelah dilalui ternyata gak “semenyeramkan” itu kok. Malah rasanya saya makin bersemangat untuk menjadi
lebih produktif dalam menjalani hari di tahun ini.
Pencapaian khusus berupa materi, jika dibandingkan dengan
teman-teman blogger lainnya mungkin memang tak seberapa. Sudah 2 tahun terakhir ini saya sangat
mengurangi kehadiran di event-event blogger.
Terkadang rasa kangen muncul, tapi mengingat kembali alasan saya menarik
diri dahulu kemudian kembali menguatkan hati.
Jadi saya lebih banyak bekerja dari rumah. Remote. Tak apa, demi kebaikan dan kenyamanan
bersama.
Satu peluang terbuka ketika saya digandeng oleh beberapa
komunitas untuk menjadi partner publikasi untuk kegiatan-kegiatan mereka. Awalnya saya ikut kegiatan berbayar, sama
dengan peserta lainnya. Lalu seperti biasa
membuat tulisan di blog. Rupanya mereka
senang dan memberi apresiasi. Selain
membagikan tulisan saya di media social mereka, saya juga kemudian diundang
untuk mengikuti setiap event mereka, free.
Bersama keluarga pula. Aaah… saya
senang sekali. Tulisan sederhana saya
menemukan jodohnya.
Memanjatkan doa di Candi Sukuh |
Dulu, saya juga ingat pernah berharap jika diberi kesehatan
dan kesempatan ingin sekali melakukan wisata rohani lebih banyak. Memperbaiki laku spiritual. Umur tak ada yang tahu, jangan menunda untuk
ibadah. Saya Hindu, jadi keinginan
terbesar saya adalah mengunjungi tempat-tempat suci Hindu (Pura, Candi,
Petilasan dll). Berkunjung ke tempat
ibadah di berbagai kota buat saya seperti mencari ilmu dan pengalaman tanpa
batas di bidang keagamaan. Melihat
langsung kehidupan beragama di berbagai daerah dan mengambil pelajaran dari
sana.
Kalau dihitung-hitung, selama 6 bulan terakhir saya sudah
mengunjungi beberapa tempat suci (Hindu) di beberapa tempat. Kalau yang di Bogor dan sekitarnya gak usah disebut lah ya. Udah jadi rutinitas mingguan.
Saat pulang ke Bali misalnya, kami bukan hanya berlibur ke
tempat-tempat wisata atau mengunjungi keluarga.
Sempatka waktu untuk melakuka
Tirta Yatra (perjalanan ke tempat-tempat suci) ke Pura-Pura di Bali, wah
kalau yang ini tak tahu deh berapa banyak jumlahnya.
Awal tahun 2019, sepulang
dari Bali, karena perjalanan via darat, saya dan keluarga menyempatkan ke Pura Jala Sidhi Amertha di Surabaya sebelum
melanjutkan perjalanan ke Bogor. Di
Bulan Februari, kami ke Semarang, melakukan kunjungan ke tiga Pura di sana
(Gira Natha, Giri Suci dan Amertha Sari) dan Candi Gedong Songo. Kami juga sempat melakukan ritual
persembahyangan di Candi Gedong Songo.
Lalu berturut-turut saya dan keluarga juga sempat ke
beberapa Pura di seputar Jabodetabek.
Ada beberapa yang dulu rutin saya kunjungi, namun karena jarak tak
pernah lagi jadinya ke sana. Semacam
nostalgia jadinya. Sampai yang terbaru
di bulan Juni kami diberi kesempatan ke Karanganyar. Kali ini kami sempat ke Pura Jonggol Shanti
Loka, Pura Tunggal Ika, Pura Pasek Pemacekan Agung, dan dua candi yaitu Candi
Cetho dan Candi Sukuh. Terimakasih
semesta yang membuat perjalanan kami lancar dan sempat mengahturkan doa dan
puja bhakti di tempat-tempat suci ini.
Kunjungan ke setiap Pura dan tempat ibadah lainnya memberikan
insight baru yang mengkayakan batin.
Bertemu umat sedharma di berbagai tempat itu sungguh menghangatkan hati. Perjalanan
rohani memang tak serta merta menjadi tolok ukur peningkatan laku spiritual
atau naik kelasnya kita dalam berkata, bersikap dan berbuat. Namun setidaknya, membuat kita menyadari bahwa
kita hanyalah sebuah noktah kecil di semesta maha luas ini. Tak perlu bersikap langit ketika kita masih
menginjak bumi yang sama. Berjalan bersama
dalam harmoni tentunya jauh lebih indah daripada sibuk merasa paling baik,
benar dan sempurna.
Habis nyobain yang lagi ngetrend, Face App. Begini rupanya wajah kami kelak saat tua nanti. Semoga bisa menua dengan bahagia |
Huft… ini ditanya pencapaian 2019 malah ngelantur gini
jawabannya. Maafkan ya pembaca
tersayang. Selebihnya saya mohon doa
agar menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Diberi kesempatan memperbaiki diri. Usia 40 tahun dan seterusnya, menua dengan
bahagia. Bersama keluarga, teman dan
orang-orang tercinta.
Salam
Arni
Certainly consider that that you simply reported.
ReplyDeleteThe best factor seemed to be on line the simplest thing to keep in mind.
I explain to you, Simply put i obviously obtain frustrated though families
consider problems they will do not be familiar with. Everyone been able
to reached that fasten in the best and even described
out of entire thing with out ill effect , people today might take a signal.
Are likely to be returning to acquire more. Kudos
remarkable article, highly illuminating. I ponder the key reason why the
ReplyDeletecontrary industry professionals in this marketplace really don't see this approach.
You should continue your personal making. I’m certain, an individual has
a huge readers’ starting point now!