Monday, July 8, 2019

,

Ketika Hobby Membawa Bahagia



Halo teman-teman pembaca cerita arni…

Apa kabar kalian? Tak terasa kita sudah memasuki semester kedua di tahun 2019 ya.  Bagaimana resolusinya, apakah sudah terwujud, sedang dalam proses atau malah berganti dengan resolusi lain? Apapun itu, nikmati semua prosesnya dengan bahagia ya.  Karena hidup itu indah.  Kegagalan hari lalu cukup jadi pelajaran, bukan penyesalan yang menumpuk lalu menjadi beban. Setuju yaaaaa

Nah, ngomong-ngomong soal bahagia, saya mau cerita tentang beberapa kegiatan yang saya tekuni dan bikin hati bahagia.  Bukan soal pencapaian materinya, tapi soal kehangatan hati kala melihat senyum-senyum terkembang.  Tentunya ini adalah aktivitas selain menulis blog, mengajar di sekolah ataupun menjadi ibu rumah tangga yang (berusaha) baik ya.  Kalau itu khan rutinitas dong.  Apa saja?

Story Teller

Saya suka anak-anak.  Saya suka bermain.  Saya suka bercerita.  Saya menikmati setiap binar mata anak-anak saat mereka mendengar cerita.  Dan ini bikin saya rasanya melayang.   Saat di kelas, beberapa materi pelajaran saya bawakan dengan konsep bercerita.  Terasa sekali anak-anak lebih antusias menyimak dibandingkan sekedar memberikan catatan atau hapalan-hapalan dengan teori yang panjang.

Seru-seruan bersama teman-teman Komunitas Dongeng Kota Hujan (KDKH)
Mendongeng untuk anak-anak di Car Free Day Bogor
Kadang ruang belajar saya pindahkan ke luar kelas.  Belajar bersama di halaman, di bawah pohon rindang membuat anak-anak merasakan suasana belajar yang lebih santai tapi tetap konsentrasi.  Dan untuk mendukung hobby bercerita ini, saya mulai mengoleksi buku-buku dongeng dan cerita anak.  Selain untuk bekal mendongeng, paling sederhana ya buat cerita pengantar tidur Prema, yang sampai sekarang masih suka menuntut untuk didongenin sebelum tidur. 

Sesi belajar di luar kelas. Lewat stiry telling anak-anak jadi lebih semangat

Untuk mendukung ini, di awal tahun saya membuat satu account lagi di instagram yaitu @ceritaarni.  Mau dong difollow ya teman-teman yang baik.  Khusus account ini rencananya akan saya isi dengan cerita-cerita pendek 1 menit, yang berisi pesan moral kebaikan untuk teman-teman kecil.  Memang baru sedikit banget isinya, saya masih maju mundur cantik buat konten, tapi akan saya usahakan untuk lebih konsisten lagi membuat videonya.

Saya berharap, lewat cerita saya bisa berbagi pesan-pesan kebaikan buat teman-teman kecil.  Bisa lewat tokoh anak atau cerita-cerita fabel yang mengangkat tokoh hewan-hewan.  Doakan saya agar lebih semangat yaaaaaa

Master of Ceremony (MC)

Masih berhubungan dengan dunia cuap-cuap ya.  Haduh maklum, emak cerewet butuh penyaluran hahaha.  Masih harus belajar banyak memang, tapi saya suka sekali jika diminta memandu acara.  Rasanya seru aja gitu bisa bikin rame suasana saat acara berlangsung.  Apalagi kalau berhasil membuat audience tertawa atau sekedar tersenyum deh saat mendengar celetukan MC.  Atau membuat audience menyimak informasi yang kita sampaikan.  Itu jadi kebahagiaan tersendiri lho.

Menjadi MC di resepsi pernikahan 
Menjadi MC, sudah saya lakoni sejak lama.  Sejak masih remaja di Kendari dulu beberapa kali didaulat membawakan acara.  Ndilalah setelah pindah ke Jakarta dan kemudian sekarang menetap di Bogor, saya juga dipercaya melakukan kegiatan yang sama.  Oke, beberapa diantaranya memang ada yang memberi benefit tambahan isi rekening tapi tak jarang juga yang memang untuk aktivitas social.  Tak soal, karena saya menikmatinya.

Menjadi MC membuat saya belajar lebih banyak.  Ketika akan memandu acara dengan tema tertentu misalnya, mau gak mau saya harus membaca dan mencari info lebih dahulu tentang hal-hal terkait tema dan kegiatan dimaksud.  Selain itu tentunya harus lebih mengasah rasa percaya diri.  Latihan berbicara di depan kaca, latihan di depan orang-orang dekat tetap saya lakukan.  Juga melihat bagaimana MC – MC lainnya membawakan acara.  Belajar, belajar dan belajar.


Kadang-kadang saya juga sharing bersama kawan sesame MC, bertukar pendapat dan diskusi hal-hal positif untuk meningkatkan kemampuan dan potensi diri.  Juga saling member masukan bila ada kekurangan.  Tak saling menjatuhkan dan tetap membuka diri untu menerima saran dan kritik.  Tak perlu malu untuk belajar pada yang sudah berpengalaman karena sharing ilmu dan belajar tak ada batasnya.

Menari, Mencintai Musik Tradisional dan Yoga

Saya mencintai seni gerak tradisional ini sejak kecil.  Zaman masih piyik banget dulu, ibu  nyemplungin saya ke sebuah sanggar tari Bali, di Kendari.  Awalnya sih berat, kadang ngantuk dan malas.  Namanya juga anak-anak ya.  Lama-lama saya jatuh cinta beneran euy.  Dan akhirnya, saya dan teman-teman di sanggar sering diundang untuk mengisi acara-acara yang diselenggarakan di kota kami.

Menari itu menyenangkan
Tak hanya menari Bali, beberapa tarian daerah lain juga pernah saya coba.  Tari Tolaki, Jawa hingga , Betawi.  Semuanya menarik dan bikin bahagia.  Nah, setelah agak lama vakum, belakangan ini saya mulai kembali ikut latihan tari.  Selain untuk olahraga, menari membuat hati bahagia.  Mengikuti alunan music tradisional itu menjadikan saya jatuh cinta.

Berlatih beberapa pose yoga
Begitupun dengan yoga.  Kegiatan yang satu ini bikin ketagihan deh.  Yoga membuat aliran darah menjadi lebih lancer, pikiran tenang dan tentunya tubuh lebih sehat.

*****

Itu dia, tiga kegiatan yang akhir-akhir ini menjadi bagian dari aktivitas keseharian.  Berawal dari hobby, menjadikan saya bertemu dengan banyak orang, menambah lingkaran pertemanan dan tentu saja berujung pada hati yang bahagia.

Kamu, suka ngapain aja di waktu luang?
Cerita yuk


Salam
Arni


1 comment:

  1. Mba Arni, luar biasa dari kegiatan selain ngeblognya bikin saya ternganga kagummm Mba plis ada yutubnya gak saat ngemsi dan menari itu? Sungguh kuingin nontonnnn

    ReplyDelete